POPULAR STORIES

Mengenal Fitur ESP Yang Ternyata Terbukti Mampu Tekan Tingkat Kecelakaan

Mengenal Fitur ESP yang Ternyata Terbukti Mampu Tekan Tingkat Kecelakaan Menguji fitur ESC pada mobil

KabarOto.com - Setiap kendaraan keluaran terbaru umumnya telah dilengkapi dengan beragam fitur keamanan modern, salah satunya adalah fitur Electronic Stability Program (ESP). Namun tahukah Anda jika fitur ini ternyata sangat mempengaruhi keselamatan Anda ketika berkendara.

Andrew Powell, Managing Director Bosch Indonesia menjelaskan, "Kendaraan yang telah dilengkapi dengan perangkat keamanan ESP dapat menekan tingkat kecelakaan hingga 80 persen," ujarnya saat berbincang dengan KabarOto di Karawang, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018).

Lebih jauh Andrew menambahkan, "Teknologi ESP dapat mencegah kecelakaan akibat kendaraan yang tergelincir, bisa dihindari," imbuhnya.

Baca juga: Canggih! Hyundai Ciptakan Teknologi Pemisah Zona Suara

Ia pun mengatakan, melalui teknologi ESP kendaraan yang bermanuver untuk menghindari kecelakaan dengan obyek lain di jalan jika dihindari oleh pengendara, berkat adanya sensor pintar. Di mana ESP bekerja untuk mengecek hingga 25 kali per detik apaka mobil sudah benar-benar melaju sesuai dengan arah kemudi pengendara.

"Bila ESP menilai pengukuran tidak sesuai, sistem anti-tergelincir akan mengintervensi, dan mulai mengurangi torsi pada mesin. Jika belum mencukupi, sistem akan melakukan pengereman pada masing-masing roda, menghasilkan daya lawan yang dibutuhkan agar kendaraan tetap dapat melaju dengan aman," jelas Andrew.

Di beberapa negara berkembang, seperti wilayah Uni Eropa, teknologi ESP sendiri diwajibkan untuk semua kendaraan roda 4 baru yang telah terdaftar dan kendaraan komersial ringan maupun berat hingga 3,5 metrik ton per tanggal 1 November 2014 silam. Beberapa negara yang telah mewajibkan teknologi ini antara lain Australia, Kanada, Israel, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Turki, dan Amerika Serikat.

Untuk wilayah terdekat dari Indonesia, teknologi ini sudah menjadi fitur wajib bagi kendaraan di Negeri Jiran, Malaysia. "Kami melihat itu, sudah 74 persen kendaraan baru di dunia telah dilengkapi dengan ESP secara global," tutup Andrew.

Sekadar informasi, teknologi ESP adalah sebuah teknologi komputerisasi yang dapat mengoptimalkan sisi pengendalian mobil dengan cara mendeteksi dan meminimalisir slip.

Fitur ini sendiri terbagi dalam dua jenis, ada yang secara otomatis akan menyala pada saat salah satu roda di mobil kehilangan traksi dan ada juga yang dilengkapi dengan switch button, di mana dapat dimatikan dan nyalakan oleh pengemudi sesuai kondisi jalan.

Baca juga: Masih Banyak Pengendara Belum Mengenal Teknologi Keselamatan

Umumnya, sistem ini terinteregasi dengan perangkat anti-lock brake system (ABS), di mana ketika adanya kehilangan kontrol pengendalian, maka secara otomatis sistem ESP ini akan mengirimkan sinyal ke sistem ABS, agar mengoptimalkan daya pengeremannya.

Selanjutnya sistem ABS akan memompa rem mobil sebanyak delapan belas kali tiap hitungan detik, sehingga roda tidak terkunci saat pengemudi menginjak pedal rem yang dapat mengakibatkan mobil Anda kehilangan kontrol dalam waktu seketika.

Dengan demikian rem roda depan akan mencegah oversteer dan rem roda belakang mencegah understeer. Tak dapat dipungkiri juga, bawah pada saat kedua perangkat tersebut bekerja, maka secara otomatis electronic control unit pada mesin akan mengurangi sedikit tenaga pada mesin mobil Anda hingga pengendaliannya terkontrol kembali.

Fitur ESP akan bekerja secara maksimal, pada saat kondisi permukaan jalan lagi licin atau berpasir. Secara otomatis sistem tersebut akan mengkalkulasi berapa penguncian traksi yang dibutuhkan pada roda depan dan belakang, agar mobil Anda tidak tergilincir dan tetap dalam posisi yang terkendali.