Menikmati Petualangan 2 Alam 368 Kilometer dengan Honda CRF 250 Rally

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Tepatnya tanggal 27 Agustus 2018, tim KabarOto melakukan touring asyik dari Serpong, Tangerang Selatan menuju Ciletuh Geopark, Jawa Barat.

Touring KabarOto Explore Ciletuh kali ini melibatkan 3 APM yang terdiri dari Astra Honda Motor, DFSK dan Clevelend Cyclewerks. Total sebanyak 6 motor, 1 mobil, dan 2 tambahan motor kru Merahputih.com.

Salah satu yang unik di antara motor-motor tersebut adalah Honda CRF 250 Rally yang dikendarai tim KabarOto.

Motor ini sengaja dibuat dengan genre trail adventure, dengan kontur yang sangat identik dengan motor-motor yang berlaga di ajang balap reli Paris-Dakar.

Maka test rider kami pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mencicipi performa kaki-kaki hingga mesinnya.

Permukaan aspal yang hampir mendominasi keseluruhan perjalanan tim, berhasil dilahap habis oleh motor dengan kapasitas mesin 249 cc ini, meski ada sedikit yang mengganjal di hati, yakni suspensi belakang racikan Showa yang terindikasi agak bocor, maklum saja motor test ride ini mungkin sudah diuji oleh beberapa pihak sebelumnya.

Namun jika hal tersebut menyurutkan niat test rider kami, jawabannya adalah tidak. Karena sepanjang jalan daerah Ciseeng bahkan beberapa titik menuju Ciletuh, Jawa Barat yang terkenal memiliki kontur bergelombang pun, motor dengan tinggi 1.425 mm ini tetap menunjukkan performanya yang baik.

Menurut data spesifikasi, jarak travel suspensi depan dan belakangnya pun sengaja dibuat lebih tinggi 1 inci (11.0 di depan & 10.3 di belakang) dibanding saudaranya CRF 250 L, sebagai kompensasi bobotnya yang juga lebih berat.

Yang perlu diingat, CRF 250 Rally ini cocok untuk postur tubuh dengan tinggi di atas 170 cm.

Jika tinggi Anda di bawah angka tersebut, siap-siap mencari trotoar atau tumpuan saat berhenti, karena bobot motor 155 kg pun tergolong berat untuk ditopang, kecuali jika Anda seorang atlet angkat besi atau gym freak.

Cooling system motor ini pun diuji seketika melewati kemacetan di daerah Cibadak dan Cimelati menuju Sukabumi. Namun kenyataannya untuk kelas 250 cc, motor ini tergolong dingin karena hawa panas yang menyembur ketika kipas radiator beroperasi hanya sedikit terasa di paha dan lutut, setidaknya hal tersebut sirna dengan sendirinya terganti euforia bersama teman-teman di perjalanan menunggu kejutan pemandangan di destinasi akhir.

Baca Juga: Profil - Honda CRF 250 Rally 2017

Roda yang dibalut ban IRC sebagai standarnya memang sedikit terasa agak licin ketika melewati garis marka putus-putus yang agak tebal, pun di pasir pantai yang gembur pun, ban ini sempat menggali kuburannya sendiri hingga setengah roda. Namun untuk menggaruk tanah dan aspal sepanjang jalan Serpong-Ciletuh, ban ini cukup untuk bermanuver tanpa harus takut selip.

Di beberapa titik menuju Ciletuh, kami pun melewati banyak sekali hairpin curve (tikungan berbentuk tapal kuda), dan jujur saja, di kecepatan 60 kpj kestabilan suspensi dari motor bertenaga 24,7 dk ini menunjukkan performa yang baik saat cornering, bahkan saat diajak cornering di beberapa titik dengan sudut 45 derajat.

Anda yang sudah terbiasa touring akan suka dengan karakter motor ini karena bisa digeber sampai 34 kpj di gigi 2 tanpa harus downshift.

Memasuki kawasan Ciletuh dengan tanjakan dan turunan yang terbilang curam, pengereman cakram bertipe floating wave disk dengan diameter 256 mm dan kaliper 2 piston pada roda depan, sempurna melakukan deselerasi saat turunan curam.

Dan meski sempat mengunci beberapa kali saat hard braking, rem cakram Wave Disk berdiameter 220 mm di roda belakang yang memiliki satu piston kaliper, tetap melakukan tugas deselerasi dengan halus dan stabil.

Kuncinya tetap menjaga jarak dengan kendaraan depan dan jangan lakukan late braking, jika Anda belum menguasai rutenya karena banyak sekali spot blind corner di sepanjang jalan.

Kompresi mesin yang padat di angka 10,7:1 seakan menutup kekurangan mesin dengan karakter overbore ini, dari angka diameter & langkah piston 76 mm x 55 mm.

Meski putaran rpm menengah ke atas CRF 250 Rally merupakan kelebihan yang tak perlu disangkal lagi, tanjakan 140 derajat di Ciletuh tetap bisa ditaklukan tanpa harus downshift dari gigi 2 ke gigi 1. Bahkan di beberapa kondisi, putaran mesin juga bertambah meski tak signifikan.

Jika Sobat KabarOto ingin memiliki motor yang tidak pasaran di kelas 250 cc dengan harga setara di kelasnya, motor ini merupakan pilihan yang susah untuk ditolak.

Selain estetika yang terlihat seperti motor trail berotot, suara desisan mesin khas 250 cc juga hadir, meski hanya mengusung silinder tunggal.

Jika ingin gahar lagi, knalpot aftermarket juga bisa jadi pilihan untuk mendongrak tenaga 24,7 dk-nya. Sisanya, biarkan mata awam terkesima pesona motor anti-mainstream ini.

Berikut data spesifikasi lengkap sebagai bahan referensi Sobat KabarOto:

Spesifikasi Honda CRF 250 Rally

Mesin
Tipe DOHC, liquid-cooled, 4-stroke, single-cylinder
Kapasitas 249 cc
Diameter x Langkah 76mm x 55mm
Rasio Kompresi 10 .7:1
Tenaga Maksimal 24,7 Dk / 8.500 rpm
Torsi Maksimal 22,6 Nm / 6750 rpm
Transmisi 6 percepatan
Suplai Bahan Bakar PGM-FI
Sistem Kopling Multi-plate hydraulic
Kapasitas Oli 1.8 Liter
Starter Electric
Dimensi
Panjang 2.210 mm
Lebar 900 mm
Tinggi 1.425 mm
Tinggi Jok 895 mm
Jarak Sumbu Roda 1.445 mm
Jarak Terendah 270 mm
Berat 155 kg
Kapasitas Tangki 10.1 liter
Kaki-kaki
Tipe Rangka twin-spar aluminum chassis
Ukuran Ban Depan 21 inci 3.00
Ukuran Ban Belakang 18 inci 120/80
Rem Dapan Floating Wave Disk 256mm with twin-piston caliper
Rem Belakang Wave Disk 220mm with single-piston caliper
Suspensi Depan Upside Down 43mm inverted fork
Suspensi Belakang Pro-Link single shock

Tags:

#Honda CRF250Rally #Honda CRF250Rally CRF1000L Africa Twin #Honda CRF 250 Rally #Motor Trail #Trail #Adventure Trail #Motor Adventure #Sport Adventure

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan