Mesin Mobil Hybrid Tidak Perlu Sering Ganti Oli, Mitos Atau Fakta?

KabarOto.com - Beberapa unit mobil hybrid yang dijual di Indonesia, membuat populasi kendaraan makin bervariatf. Adapun isu yang sempat berkembang, dengan informasi 'menyesatkan' kalau mobil hybrid tidak membutuhkan ganti oli berkat motor listriknya.

Apalagi logika salah kaprah, bahwa di jalan, mesin bensin semakin jarang beroperasi sepanjang daya baterai hybrid masih aman. Perlu dicatat, penggerak tersebut tetap butuh perawatan, termasuk ganti oli mesin dan cairan penting lainnya.

Hal yang Penting Dilakukan Saat Merawat Mobil Hybrid

“Walaupun kendaraan elektrifikasi, mobil hybrid tetap membutuhkan perawatan berkala, selain pelumas atau oli yang melumasi komponen konvensional, ada pula parts yang berkaitan dengan penggerak hybrid seperti ECU, baterai, dan motor listrik. Tidak kalah penting adalah mesin bensin yang tetap diandalkan,” terang Yagimin selaku Chief Marketing Auto2000 (28/10).

Baca Juga: Milenial Pasti Akrab dengan 3 Mobil Modifikasi di IMX 2024 Ini, Yuk Nostalgia

Menurutnya, seiring bekerjanya mesin hybrid, struktur senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah dan kemampuannya dalam menjalankan tugas menurun, karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat dan meninggalkan banyak kotoran alias residu.

Kotoran akan menghambat kinerja mesin dan komponen di dalamnya rusak. Residu berlebihan turut mempengaruhi pompa dan filter oli mesin bahkan mampat. Fungsi oli lainnya seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat.

Performa Oli atau Pelumas Mesin akan Menurun

"Sebaiknya tidak membiarkan oli mesin tidak diganti meskipun mobil jarang dipakai. Seiring waktu, senyawa kimia di dalam oli mesin akan mengalami perubahan akibat proses oksidasi. Kandungan air akibat oksidasi pada oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika didiamkan," katanya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Merawat Cat Doff di Bodi Kendaraan Sobat? Yuk, Simak

Ia melanjutkan, begitu mesin dinyalakan, kontaminasi air akan merusak formula oli dan kemampuannya turun. Alhasil, mesin mobil bermasalah akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin. Ruang mesin juga punya potensi timbul karat yang akan merambat ke berbagai komponen mesin hybrid.

"Cek indeks kekentalan atau viskositas cairan yang ada pada oli mesin. Biasanya terdapat kode spesifikasi oli pada mesin mobil yang tertulis 0W-20, 0W-40, 10W-40, 20W-50 dan lain sebagainya. Sesuaikan dengan kebutuhan mesin hybrid supaya oli memberi perlindungan optimal dalam kondisi sangat ekstrem sekalipun," tutupnya.