KabarOto.com –Menghadapi peraturan terkait emisi yang semakin ketat, nampaknya membuat Mercedes-AMG harus mencari alternatif untuk membuat mesin yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Saat ini sport coupe andalan mereka, C63 menggunakan mesin V8 yang menjadi ciri khasnya. "Saya pikir formula ini sangat sempurna untuk saat ini,” ujar Tobias Moers, CEO AMG seperti dikutip dari lama CarAdvice Jumat (6/4).
Tobias juga menegaskan bahwa saat ini pihaknya akan terus menggunakan mesin V8 pada C63. Mesin V8 4.0 twin turbo tersebut dapat memberikan tenaga hingga 502 dk pada varian C63 tipe S. Pada tipe standar, tenaganya lebih kecil, sekitar 490 dk.
Mercedes–AMG pun saat ini tengah berencana melirik mesin hybrid, sebagai pengganti mesin V8 tesebut. “Kami tetap berkomitmen dengan mesin V8 untuk C63, tetapi itu semua dapat berubah ke depan. Dengan standar emisi yang meningkat dan elektrifikasi yang sedang digemari, 8 silinder mungkin harus menyingkir untuk sesuatu yang lebih kecil,” ucap Tobias.
C63 facelift 2019 sendiri baru saja diresmikan minggu lalu, pada pameran New York International Auto Show 2018. Coupe terbaru itu hadir dengan transmisi otomatis 9-speed dan mendapat sejumlah peningkatan di interior, seperti layar multifungsi beruikuran 12,3 inci.
“Tetapi kita perlu melihat lebih dekat pada alternatif yang layak, karena kita harus kreatif dan saya mengejar performa, saya rasa itu tidak benar-benar terkait dengan jumlah silinder," Tobias lanjut Tobias.
Bila mesin V8 benar-benar hilang pada C63, AMG menyadari kemungkinan akan ada respon negatif dari konsumennya, terkait deruman suara knalpot. Seperti diketahui, suara menggelegar sudah menjadi ciri khas dari mesin berkapasitas besar, yang membuatnya makin dicintai penggemar kecepatan.
“Tentunya, jika mode listrik sedang berjalan, maka tidak akan ada suara meraung khas AMG. Kami menghadapi peraturan yang berat, terutama di Eropa, tetapi suara sangat penting bagi pelanggan kami, tidak diragukan lagi. Namun, saya yakin bahwa kami akan menemukan solusi yang tepat untuk masalah itu, ”jelas Tobias.
