Pabrik Neta di Tiongkok Stop Produksi, Gaji Karyawan Dipotong

Pabrik Neta di Tiongkok Stop Produksi, Gaji Karyawan Dipotong

M. Sigit
M. Sigit
Jumat, 08 November 2024
Pabrik Neta di Tiongkok Stop Produksi, Gaji Karyawan Dipotong

Ilustrasi Neta X (Foto: Neta/KabarOto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KabarOto.com - Neta dikabarkan menghentikan produksi mobil dan memangkas gaji karyawannya di Tiongkok. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan.

Seperti diberitakan Car News China, Neta masih dibilang pendatang baru, dan didirikan oleh Hozon Auto pada tahun 2018. Pabrikan memasarkan mobil listrik terjangkau Neta V.

Dengan strategi tersebut, Neta mampu mengalahkan produsen mobil lain sekelas Li Auto, Nio dan Xpeng pada tahun 2022. Saat itu, penjualannya melebihi 150.000 unit mobil.

Baca Juga: Daftar Mobil Listrik Neta, Jarak Tempuh dan Sistem Pengisian Dayanya

Peluncuran Neta V-II di Indonesia

Naik ke Segmen Lebih Tinggi Membawa Petaka

Berkaca kesuksesannya Neta memutuskan untuk naik kelas ke segmen lebih tinggi. Akhirnya, lahirlah enam model terbaru mulai dari Neta V-II, X, GT, L, S, dan S Hunting.

Entah mengapa, dengan jumlah model lebih banyak, penjualan Neta malah merosot. Untuk periode Januari-September 2024, Neta baru mengirimkan 53.583 unit, kurang dari 30 persen dari penjualan tahunan.

Dari informasi sumber industri kendaraan energi terbarukan Tiongkok, Neta mengirimkan 4.500 unit mobil pada Oktober, atau turun 40 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Dikabarkan, Neta tengah mengalami masalah pengiriman Neta S Hunting Wagon. Hal ini banyak terungkap dari komentar pada akun Weibo CEO Neta, Zhang Yong.

Baca Juga: Neta X Dibekali Baterai Jenis LFP Diklaim Tahan Tusukan Benda Tajam

Pabrik Stop Produksi dan Potong Gaji Karyawan

Dari laporan DoNews menyebutkan bahwa pabrik Neta di Tongxiang, Zhejiang, menghentikan produksi selama setengah bulan. Di mana, pabrik utama ini memiliki kapasitas 200.000 unit per tahun.

Bukan hanya itu, Neta juga dilaporkan memotong gaji karyawannya. Pada Oktober, karyawan Neta mengungkap perusahaan gagal membayar gaji bulan sebelumnya tepat waktu karena berutang kepada pemasok.

Gaji karyawan di level atas dipotong hingga 30 persen. Kemudian, Neta sempat mengeluarkan pernyataan resmi soal rencana pemberian insentif ekuitas untuk seluruh karyawan.

Perusahaan akan mengambil sekitar lima persen saham sebagai insentif bagi karyawan. Rencana soal gaji baru ini dimumumkan di kalangan internal.

Sementara itu, Hozon Auto juga tercatat mengalami kerugian sejak 2021 hingga 2023. Kerugian ditaksir sebesar Rp 4,84 miliar, namun pada tahun 2023 kerugian meningkat menjadi Rp 6,87 miliar.

Tags:

#Pabrik Neta China

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan