PT MRT Jakarta Butuh Ratusan Karyawan Baru


Foto: Jakartamrt.co.id
PT MRT Jakarta membuka lowongan kerja. Ratusan sumber daya manusia (SDM) andal dibutuhkan untuk mengisi sejumlah posisi sistem manajemen pengelolaan kereta api yang memakai standar internasional. Sedikitnya ada 500 karyawan baru yang diperlukan PT MRT Jakarta saat ini.
Agar bisa mendapatkan SDM dengan kualitas yang dicari, PT MRT Jakarta juga menggandeng lembaga terpercaya untuk proses rekrutmennya. Saat ini jumlah karyawan PT MRT Jakarta baru sekitar 130 orang. Jumlah ini ditargetkan bertambah menjadi 700 orang di tahun 2019 mendatang.
“Kami mencari SDM yang benar-benar siap bekerja pada Maret 2019. Sampai proses ke sana, kami akan membuat training karyawan baik di dalam maupun di luar negeri. Kami juga menyiapkan program magang untuk mengoperasikan kereta,” jelas Presiden Direktur MRT Jakarta, William P. Sabandar.
“Yang jelas kereta tahap I akan didatangkan pada 2018 dan akhir Juli 2018 program magang mengemudikan kereta tak berpenumpang atau simulasi trail run dimulai,” tambahnya lagi.
Dijelaskannya juga, sampai akhir 2016 secara keseluruhan proyek MRT sudah rampung 62,22%, Jika diurai lagi, untuk pengerjaan elevated section sudah mencapai 44,9% dan underground section 79,7%.
Total, ada delapan paket pekerjaan, yaitu paket 1-3 adalah mulai dari depo Lebak Bulus hingga Sisingamangraja (jalur layang atau elevated lane), kemudian paket 4-6 adalah jalur underground (Senayan-Bundaran HI), paket 7 adalah pemasangan rel dan paket 8 adalah menjalankan kereta atau pengoperasian.
“Untuk fase I adalah pengerjaan koridor selatan ke utara yaitu Lebak Bulus hingga Bundaran HI sebanyak 13 stasiun, yang terdiri dari tujuh stasiun elevated lane dan 6 stasiun bawah tanah. Kemudian untuk elevated lane dibangun sepanjang 10 km mulai dari Depo Lebak Bulus hingga Stasiun Sisingamangaraja. Sementara untuk stasiun bawah tanah sepanjang 6 km dari Stasiun Senayan hingga Bundaran HI,” paparnya.
Menurut William, penumpang MRT nantinya tidak perlu menunggu kereta dalam jangka waktu yang lama karena kereta akan tersedia setiap 5 menit sekali. Pengoperasiannya dilakukan sejak pukul 05.00 hingga 24.00 WIB.
“Kami juga sudah estimasi waktu tempuh dari Lebak Bulus ke HI adalah 30 menit. Kami buat double track. Kehadiran MRT kami diharapkan bisa menambah yakin masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum,” terang William.
Hal lainnya lagi, William juga menjelaskan pihaknya akan mengembangkan konsep integrasi trayek. Contohnya, penumpang dari Bintaro menaiki bus Transjakarta menuju Lebak Bulus, kemudian melanjutkan perjalanan dengan MRT.
Manajemen tengah saat ini masih membicarakan rencana tersebut dengan manajemen Transjakarta. Setelah integrasi trayek kemudian dilanjutkan dengan integrasi tiket.