Puluhan Diler BYD Tutup di Negara Asal, Konsumen Khawatir Hak Purnajual yang Belum Terpenuhi


Foto: BYD
KabarOto.com - Ada 20 diler BYD di provinsi Shandong, China bagian timur ditutup. Hal ini dikarenakan krisis keuangan yang dialami Qiancheng Holdings yang merupakan perusahaan mitra grup diler BYD di China.
Menurut laporan media Jinan Times, puluhan diler yang tutup dan tersebar di 4 kota, termasuk Jinan dan Weifang tersebut, kini terlihat kosong atau tampak seperti tutup permanen.
Dampaknya, lebih dari 1.000 pelanggan risau karena mereka masih memiliki hak garansi dan layanan purnajual yang belum dipenuhi. Mereka pun sedang membentuk kelompok untuk memperjuangkan hak dan mencari solusi.
Baca Juga: BYD Berhasil Geser Tesla, Ini 10 Produsen Otomotif Paling Inovatif!
Qiancheng sejauh ini belum memberikan komentar saat dimintai keterangan terkait keputusan tersebut. Diketahui dari laporan tersebut, Qiancheng merupakan salah satu perusahaan besar dengan omzet tahunan sekitar 3 miliar yuan atau Rp6,8 triliun dan memiliki 1.200 karyawan.
Namun pada 17 April 2025 perusahaan ini menerbitkan surat yang menyatakan perubahan kebijakan diler dari BYD membuat keuangan mereka sangat tertekan.
Baca Juga: New BYD Seal Gunakan Fitur DiSus-C, Ini Sistem Kerjanya
Di sisi berbeda, pihak BYD melalui media China Cover News, menyampaikan masalah Qiancheng sebenarnya bukan karena kebijakan baru yang ditetapkan perusahaan tetapi sebab mereka melakukan ekspansi bisnis yang terlalu cepat. BYD juga menyebut sedang berusaha membantu Qiancheng.
Mengutip Reuters, kasus ini menunjukkan pasar mobil di China, yang diakui terbesar di dunia sedang menghadapi tekanan besar. Terlebih persaingan makin ketat dan membuat banyak produsen, pemasok dan diler kesulitan.
Pada kasus tersebut, diler mobil jadi pihak yang paling rentan karena tren industri mulai beralih ke penjualan langsung oleh pabrikan. Kondisi makin parah dengan melemahnya daya beli konsumen.
Tags:
#BYD Indonesia #BYD Automobile Co Ltd #Diler Mobil