Seberapa Irit Berkendara Nissan X-Trail ePower with e-4ORCE

KabarOto.com - Kami berkesempatan berkendara All-New Nissan X-Trail e-Power with e-4ORCE dari Jakarta ke Lembang, Bandung. Bagaimana impresi berkendaranya?

Dalam kesemapatan ini, kombinasi jalan tol panjang, tanjakan curam, dan tikungan khas dataran tinggi Jawa Barat dirasa cukup untuk menguji SUV hybrid ini.

Bertajuk Media Driving Experience "Journey of Legacy", Nissan ingin menunjukkan bagaimana inovasi elektrifikasi mereka mampu menghadirkan pengalaman berkendara yang halus, efisien, dan menyenangkan tanpa harus khawatir akan pengisian daya baterai.

Baca Juga: Nissan N6 Dibanderol Rp234 Jutaan, Opsi Sedan Mid-size PHEV

Berbeda dengan Mobil Hybrid Lain

Nissan X-Trail e-Power diklaim berbeda dengan mobil hybrid lain, karena adanya teknologi e-Power yang merupakan sistem inovatif mengandalkan motor listrik sebagai penggerak utama, serta mesin bensin berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai.

Sistem ini membuat pengemudinya merasakan sensasi berkendara layaknya mobil listrik murni, tanpa harus khawatir akan keterbatasan jarak tempuh.

Baca Juga: Nissan Kait, Ambisi Global Bakal Disebar ke 20 Negara

Interior

Interior menawarkan suasana mewah. Di mana, Nissan melengkapi X-Trail e-Power dengan berbagai fitur kelas atas seperti Triple Zone Automatic Climate Control, menjaga suhu ideal untuk seluruh penumpang. Kursi Zero Gravity elektrik 10 arah, yang dirancang untuk mengurangi kelelahan selama perjalanan panjang.

Sistem audio BOSE Premium Sound untuk pengalaman audio berkualitas tinggi. Wireless Charger dan Panoramic Sunroof, menambah kemewahan sekaligus kenyamanan. Layar digital 12,3 inci dengan dukungan Apple CarPlay dan Android Auto, memberikan akses konektivitas modern tanpa repot.

Baca Juga: Renault dan Nissan Siapkan SUV Baru di Tahun 2026

Performa

All-New Nissan X-Trail e-Power menggunakan mesin KR15DDT yaitu 3 silinder, turbo, dan kapasitas 1.497 cc diperkuat teknologi e-Power generasi terbaru. Pada sistem hybrid e-Power, sistem penggeraknya memakai motor elektrik.

Motor elektrik Nissan X-Trail e-Power bisa mengeluarkan tenaga maksimal 201 dk dan torsi 330 Nm di roda depan serta tenaga maksimal 134 dk dan torsi 195 Nm pada motor elektrik di roda belakang yang akselerasi 0-100 kpj dalam 7,2 detik.

Baca Juga: Nissan Frontier Pro Meluncur, Pikap Modern Terbaru Ini Dibanderol Mulai Rp399 Juta

Impresi Berkendara

Masuk ke area kabin, dan mesin dinyalakan, suasana kabin tetap senyap. Tarikan terasa lembut, tapi cukup bertenaga, sednagkan akselerasinya linear dan responsive tanpa hentakan mendadak.

Kami juga mencoba fitur e-Pedal. Di mana, pada kecepatan rendah dibutuhkan sedikit adaptasi untuk mendapatkan respon maksimal dari pedal rem.

Setelah terbiasa, fitur e-Pedal bisa menjadi keunggulan tersendiri karena pengemudi dapat mengontrol akselerasi dan deselerasi hanya dengan satu pedal, dengan pedal gas saja.

Setir terasa ringan dan presisi saat melewati jalur yang penuh tanjakan serta pegunungan yang meliuk-liuk di daerah Subang.

Teknologi e-4ORCE dirasa memberikan kestabilan, sistem penggerak empat roda elektrik dilengkapi dua motor di depan dan belakang mendistribusikan tenaga secara seimbang untuk menjaga traksi dan kestabilan di beberapa kondisi jalan.

Baca Juga: Hasil Restorasi Nissan Silvia S13 1989, Pemilik Pertahankan Keaslian dan Menolak Dijadikan Mobil Drifting

Konsumsi BBM

Perjalanan pulang dari Lembang, Jawa Barat menuju Jakarta dengan menempuh jarak sekitar 170 kilometer, menjadi simulasi seberapa irit Nissan X-Trail e-Power.

Konsumsi BBM rata-rata 24,9 kpl. Tapi, tentu hasil setiap orang bergantung kondisi lalu lintas maupun gaya berkendara masing-masing.

Kecepatan dibuat antara 40-90 kpj dan di sebagian perjalanan kerap mengaktifkan fitur e-Pedal, B Mode, plus EV Mode. e-Pedal membuat deselerasi signifikan bisa dilakukan dengan hanya mengurangi tekanan pada pedal gas sehingga mengurangi perlunya menginjak pedal rem.

B-Mode memperkuat fungsi Regenerative Braking dari mobil, sedangkan EV Mode membuat kerja mesin nonaktif sehingga mobil hanya berjalan dengan suplai tenaga dari baterai saja.