POPULAR STORIES

Terjadinya Kerusakan Kopling Sentrifugal Motor Matic

Terjadinya Kerusakan Kopling Sentrifugal Motor Matic (Dok. Istimewa)

Kabaroto.com - Motor matic memiliki kopling, meskipun berbeda dengan jenis motor bertransmisi manual. Disebut kopling sentrifugal dan komponen ini juga rawan akan kerusakan, jika kamu salah dalam pemakaian motor sehari harinya. Kopling sentrifugal ini akan membuka untuk menekan mangkuk kopling seiring bukaan gas. Begitu juga ketika rpm rendah, maka kopling akan kembali ke posisi semula.

Kenapa suara bak kopling motor matic kasar? Suara yang disebut di atas tadi timbul ketika sepatu kopling kembali ke posisi asal. Pada saat kembali ke posisi awal, diredam karet yang kondisinya aus. Akhirnya, berakibat berbenturan dengan sepatu kopling lainnya. Kondisi ini disebabkan bukaan atau tekanan kampas kopling ke mangkuk kopling tidak rata.

Begitu juga ketika gejala V-belt Aus. Nah, kejadian seperti ini sebenarnya bisa dicegah. Tentu lewat cara mendeteksi dini. Umumnya, v-belt mempunyai umur pemakaian tertentu. Misalnya, pemakaian hingga 15 ribu – 20 ribu kilometer. Jika lewat dari kilometer yang ditentukan pabrikan, tentu hal yang tak diinginkan bisa saja terjadi.

Lihat bagian dalam atau bagian belt yang bergigi di sisi dalam. Jika mau putus biasanya ada retak. Selain cara ini, ada juga ciri fisik yang bisa dikenali jika belt aus. Yaitu, di sisi samping belt, sudutnya terlihat lebih ramping atau tajam ketimbang belt standar. Hal ini terjadi karena belt terus bergesekan dengan puly Dari pemakaian sendiri, ketika v- belt aus, biasanya menimbulkan suara berisik di rumah CVT .

Belt pun akan menjadi mulur akibat aus akibatnya, tutup CVT atau crankcase kerap tergesek belt. Ketika dipakai, akselerasi awal juga biasa jadi selip. Seperti gas diputar tapi tenaga, yang dihasilkan tidak sesuai putaran itu. Lebih cepat atau tidak ausnya belt ini, tergantung dari berbagai faktor.

Beban yang diputar tidak sesuai ketentuan yang seharusnya. Contohnya, belt dan mesin standar dipaksa memutar ban dengan lebar yang tak lazim. Misalkan, ban ukuran 140/80-14 begitu banyak tenaga yang harus dikeluarkan dan dibutuhkan belt untuk menggerakkan roda, membutuhkan tekanan yang lebih besar dari seharusnya.

Hal inilah yang bikin jadi cepat aus, ketika mesin sudah mengalami kenaikan tenaga akibat bore up yang sangat ekstrem, maka belt juga akan berpengaruh. Karena, hentakan yang tercipta membuat tekanan belt juga semakin besar. Makanya, tidak sedikit juga beredar di pasaran belt aftermarket. Tentunya, belt ini ada juga yang mempunyai bahan berbeda dari belt standar.

Misalnya, mempunyai bahan yang lebih kuat. Sehingga masalah selip atau belt aus akibat pemakaian yang tak lazim bisa teratasi. Nah, agar semua hal itu tidak terjadi, nggak ada salahnya melakukan pengecekan. Terutama buat yang sudah melewati batas masa penggantian belt.

Pemakaian panjang setiap harinya juga bikin daya tahan belt berkurang. Misalnya sekali jalan 30 km tanpa istirahat dicampur macet. Jadi meski pemakaian masih 10.000 km belt bisa saja putus

Berita Terkait

Berita Terkait