Test Drive Jetour T2, Kali Ini Main Off-Road!
Test Drive Jetour T2.
KabarOto.com - Jetour Indonesia sepertinya ingin membuktikan bahwa Jetour T2 bukan sekadar Sport Utility Vehicle (SUV) perkotaan dengan berpenggerak canggih AWD. Produk SUV ketiga yang diperkenalkan untuk konsumen tanah air ini diajak bermain lumpur di kawasan Serpong, Tangerang.
Sesi test drive khusus di jalur offroad yang tidak terbilang ekstrem ini, Jetour T2 ingin menunjukkan bahwa fitur mode Mud yang memang disiapkan untuk pasar Indonesia ini dapat melewati rintangan. Disokong transmisi Borgwarner XWD 7 PLUS X Driving Mode.
Pengendara dapat memilih mode lintasan di konsol tengah dengan mode putar. Terbilang lengkap,mulai dari Sports, Economy, Normal, Snow, Dirt Floors, Sandy Land, Rock, hingga Mud. Memastikan karakter mesin bensin 2.0T-GDI dapat tersalur sempurna sesuai dengan permukaan jalan yang bakal dilalui.
Baca Juga: Test Drive AION UT Premium, EV 300 Jutaan Ternyaman dan Terkencang di Kelasnya
Mempunyai desain bodi kotak yang maskulin dan ground clearance yang tinggi mencapai 220 mm, Jetour T2 ini tampak sangat percaya diri saat pertama kali memasuki lintasan berlumpur. Dimensi mobil tidak terlalu besar, memiliki panjang 4.785 mm, lebar 2.006 mm, dan tinggi 1.870 mm.
Posisi sebagai pengendara terbilang mudah untuk lebih nyaman berkendara melalui driver 6-way + Lumbar & Passenger 4-way. Tak perlu membuat posisi duduk lebih tinggi agar bisa melihat sekitar karena sudah ada kamera pintar.

Terbantukan dengan driving cam 540 Jetour Surround Vision membuat pengendara lebih mudah memantau kondisi di sekitar melalui layar 15,6 inci. Bahkan ada Wading radar, memastikan kedalaman air dapat terpantau ketika Jetour T2 terendam.
Terbilang lengkap Jetour T2 ini untuk melintasi medan lumpur. Ditemui terdapat crawl control, tak perlu takut mesin bakal panas karena sudah disematkan offroad radiator berupa extra fan. Performanya memang cukup kuat, di atas kertas ditemui tenaganya mencapai 245 dk pada 5.500 rpm dan torsinya 375 Nm pada 1.750-4.000 rpm.
Ketangguhan struktur sasisnya langsung terasa ketika roda mulai melibas permukaan tanah yang tidak rata, memberikan kesan solid sejak putaran mesin pertama. Nyatanya Jetour T2 memakai konstruksi 80 persen Steel Cage dan High Density Roof.
Adapun jarak sumburoda disiapkan 2.800 mm. Sudah terdapat underbody engine shield, sehingga tak perlu takut bila membentur bebatuan di bagian kolong.
Menghadirkan kesan lapang di kabin, terdapat panoramic skyroof seluas 64 inci sehingga cahaya lebih banyak masuk. Telinga dimanjakan dengan 12 speaker racikan Sony. Embusan penyejuk kabin akan selalu terjaga kesegarannya berkat Dual Zone Auto AC dan 2nd Row berfitur filter CN95.
Saat menghadapi tanjakan curam dengan sudut kemiringan yang menantang, sistem penggerak empat roda cerdas milik Jetour T2 bekerja dengan presisi. Mesin turbo yang bertenaga menyalurkan torsi secara merata ke setiap roda, mencegah slip meski kondisi tanah sangat licin setelah diguyur hujan.
Pengemudi tidak perlu banyak melakukan koreksi kemudi berkat bantuan sistem kontrol traksi yang secara otomatis menyesuaikan distribusi tenaga sesuai dengan kebutuhan medan yang dihadapi. Ban 255/60 R19 AT yang tersemat di Jetour T2 memang terbilang bukan untuk offroad berat, tapi cukup mumpuni melewati jalur yang disiapkan.

Fitur unggulan seperti mode berkendara khusus offroad (X-mode) menjadi bintang utama dalam pengujian ini. Saat mode ini diaktifkan, Jetour T2 secara otomatis mengatur respons transmisi dan suspensi untuk meredam guncangan keras saat melewati bebatuan besar.
Meski bodi mobil berguncang di luar, kabin tetap terasa stabil dan minim suara bising dari luar, membuktikan kualitas peredaman dan material interior yang berada di atas rata-rata kelasnya. Ternyata kesenyapan kabin didapat tak sekadar dari kaca lapis ganda, namun terdapat total 24 insulator di dalam Jetour T2.
Baca Juga: Test Drive GWM Ora 03, EV dengan Handling Terbaik dan Sensasi Ala Gokart
Kenyamanan suspensi menjadi poin kejutan dalam sesi uji coba kali ini. Biasanya, mobil dengan kemampuan offroad yang kuat cenderung memiliki suspensi yang kaku di jalanan rata, namun Jetour T2 berhasil memberikan keseimbangan yang apik.
Sistem suspensi independennya di bagian belakang mampu menyerap hantaman keras dari lubang-lubang dalam di jalur offroad tanpa membuat penumpang di dalam merasa terlempar. Memberikan rasa aman dan percaya diri bagi pengemudi pemula sekalipun.
Secara keseluruhan, Jetour T2 bukan sekadar SUV yang "bergaya" petualang, melainkan sebuah mesin penjelajah yang benar-benar kompeten di medan berat. Kombinasi antara teknologi modern, desain tangguh, dan performa mesin yang mumpuni menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang mendambakan kendaraan harian dengan kemampuan liburan akhir pekan ke alam liar.
Jetour T2 berhasil menjawab keraguan dan menetapkan standar baru bagi SUV di kelasnya. Harga Rp 568.000.000 untuk Jetour T2 sepertinya patut untuk ditebus sebagai kendaraan harian. Terutama yang masih ingin mesin konvensional tanpa teknologi hybrid.
Tags:
#Jetour T2 #SUV Off-Road #Mobil Baru Jetour #Jetour Indonesia