Test Ride Cleveland CycleWerks Ace Cafe 400, Redaman Empuk Motor Rakitan Tangerang
KabarOto.com - PT Sumatra Motor Indonesia selaku distributor resmi motor Cleveland CycleWerks di Indonesia belum lama meluncurkan 2 motor barunya di kuartal terakhir tahun 2019. Kedua unit tersebut adalah Ace Cafe 400 dan Ace Scrambler 400.
Sekilas, keduanya nampak mirip, yang paling signifikan hanya terdapat pada kemudi seperti Ace Cafe yang mengadopsi setang jepit under yoke atau dibawah segitiga identik dengan riding style motor cafe racer.
Adapun varian Ace Scrambler yang serupa dengan model Ace Cafe namun mengadopsi setang ala scrambler dengan posisi yang terlihat nyaman untuk dikemudikan jarak jauh.
Nah, tim Kabaroto sendiri mendapatkan kesempatan untuk menjajal kebolehan varian Ace Cafe 400 selama 3 hari untuk eksplorasi lebih jauh tentang semua fitur dan performa motor berkonsep cafe racer ini.
Dilihat dari depan, motor ini dilengkapi lampu bundar dengan bohlam LED dengan pendaran cahaya yang sangat baik untuk low beam dan high beam, rasanya akan lebih kental lagi aura cafe racer-nya jika pihak Cleveland menjual opsi lampu depan yang dibungkus oleh fairing.
Bentuk sepatbor depan berwarna glossy dibuat model floating dengan breket menempel di sokbreker. Motor ini punya dimensi panjang 2.040 mm, lebar 810 mm dan tinggi 1.080 mm dengan jarak wheelbase 1.410 mm dan ground clearance 150 mm.
Meski beraliran klasik, namun motor ini dilengkapi suspensi upside down berdiameter 37 mm warna emas dan suspensi belakang dilengkapi tabung, membuat handling motor ini dapat diandalkan.
Ukuran roda motor ini pun relatif besar yang otomatis membantu pengendalian jadi lebih baik. Ban depan berukuran 110/70 dan belakang adalah 170/70, ban berukuran 17 inci tersebut membalut pelek bertipe spoke berwarna hitam glossy.
Mencoba naik di motor ini, pengendara dengan tinggi badan 188 cm masih terlihat pantas mengapit tangki yang sengaja dibuat cekung agar cengkraman paha dan lutut ke tangki makin erat.
Enaknya lagi, meski setang model jepit (underyoke), namun posisi test rider KabarOto yang diharuskan menunduk saat berkendara. Duduk di jok terasa empuk dengan busa relatif tebal, dengan ketinggian tempat duduk dari permukaan aspal/tanah sebesar 780 mm. Meski cafe racer, penumpang di belakang masih bisa duduk di jok berbusa tebal yang nyaman ditambah footstep untuk pijakan kaki.
Melirik fitur di kokpit, terlihat cukup simpel namun fungsional. Saat kontak dinyalakan, spidometer langsung menyambut dengan ceremony start, selain itu terdapat juga fitur indikator bahan bakar, sign, takometer, spidometer dan high beam.
Setang motor juga dilengkapi tombol cukup simpel, di bagian kanan terdapat tombol engine cut off dan starter elektrik, sedangkan di kiri terdapat tombol sign, low beam - high beam, tombol high pass dan klakson.
Riding position motor yang membungkuk membuat pengendara terasa nyaman untuk bermanuver. Melibas jalan bergelombang di kawasan BSD-Gading Serpong-Alam Sutera-Bintaro pun terasa nyaman tanpa guncangan berarti.
Menguji performa mesin, motor yang tertulis di brosur memiliki kecepatan maksimum di angka 130 kpj ini ternyata masih sanggup membuat jarum spidometer naik ke angka 140 kpj, wajar saja karena karakter mesin overbore memang terkenal unggul di putaran atas. Akselerasinya pun terkesan lembut dan jinak untuk ukuran motor berkapasitas 400 cc karena memiliki tenaga 27,7 dk dengan torsi 30 Nm.
Baca Juga: Test Ride - New Ducati Monster 821 2019, Si Legendaris Pengabdi Torsi
Mesinnya sudah menggunakan sistem pengkabutan bahan bakar injeksi dari Delphi, meski demikian, unit yang kami tes kebetulan menunjukkan gejala idle di rpm yang terbilang tinggi yakni 2.600 rpm dan kadang mencapai 3.000 rpm. Mungkin saja motor tersebut belum masuk tahap fine tuning setelah digunakan sebelumnya.
Sistem pengeremannya pun terbilang relatif mumpuni, karena sudah mengadopsi 2 buah cakram di depan dan cakram tunggal di belakang. Pengeremannya menganut teknologi ABS dengan kaliper dua piston yang diposisikan secara radial di depan, dan kaliper satu piston di bagian belakang.
Meski berkapasitas 400 cc, kompresi mesin di angka 8,8:1 dengan silinder tunggal ini cukup anteng dibawa pelan dengan kecepatan 10 kpj di putaran mesin 3.000 rpm pada gigi 2 tanpa gejala tersendat-sendat.
Baca Juga: Test Ride Moto Guzzi V9 Bobber - Sensasi Mesin V-Twin
Hawa panas mesin memang relatif masih bisa dirasakan meski sudah menggunakan oil cooler, paling terasa di area pangkal paha dan betis. Tetap saja, mesinnya masih terasa lebih dingin dibanding mesin-mesin 4 silinder dengan pendingin cairan.
Uniknya, meski mesin silinder tunggal, exhaust port punya 2 cabang yang membuat kesan sangar dengan muffler tip di bagian kanan dan kiri motor. Kebetulan unit yang kami tes sudah menggunakan exhaust system aftermarket dari Cleveland CycleWerks.
Konsumsi bahan bakar menunjukkan angka 18 kpl dengan metode full-to-full. Sedangkan kapasitas tangki motor dengan transmisi 5 percepatan ini mampu menampung sebanyak 13,5 liter bahan bakar.
Nah, Gimana Sobat Kabaroto? Harga motor di kelas 400cc ini terbilang bersahabat yakni Rp 72 juta untuk harga promo, sedangkan harga normalnya di kisaran Rp 77 juta. Tertarik?
Spesifikasi
Properti | PT Sumatra Motor Indonesia (Cleveland CycleWerks Indonesia) |
Harga | Rp 72 juta (Promo), Rp 77 juta (normal) |
Mesin | 1 Silinder SOHC 4-stroke, pendingin udara |
Kapasitas | 397 cc |
Tenaga Maksimal | 27,7 dk @7.200 rpm |
Torsi Maksimal | 30,0 Nm @5.600 rpm |
Sistem Bahan Bakar | Injeksi |
Transmisi | Manual, 5 percepatan |
Dimensi (PxLxT) | 2.040 x 810 x 1.080 mm |
Wheelbase | 1.410 mm |
Tinggi Jok | 780 mm |
Kapasitas Tangki | 13,5 liter |
Rem | ABS, Cakram ganda (depan), cakram (belakang) |
Suspensi | Up Side Down (depan), dual sokbreker tabung (belakang) |
Rangka | Cradle frame |
Konsumsi Bahan Bakar | 18 kpl (full-to-full) |
Rute Tes | Alam Sutera - BSD - Bintaro - Gading Serpong |
Total Jarak Pengetesan | 167 km |
Jenis Bahan Bakar | Oktan 92 |
Tags:
#Cleveland Cyclewerks 400cc #Cleveland Cyclewerks #Cleveland Cycle Werks #Cleveland Ace Scrambler #PT Sumatra Motor Indonesia