Test Ride Moto Guzzi V9 Bobber - Sensasi Mesin V-Twin

Kipli
Kipli
Minggu, 25 Agustus 2019 di  
Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Memang banyak yang belum terlalu familiar dengan merek Moto Guzzi. Masyarakat Indonesia, bahkan pecinta otomotif cenderung kenal dengan saudara perusahaannya yakni Vespa.

Maklum saja, patokan orang Indonesia tentang motor yang dikenal baik adalah motor produksi pabrikan negara Jepang, padahal merek Moto Guzzi telah lahir sejak 98 tahun lalu, tepatnya 15 Maret 1921.

KabarOto mendapat kesempatan eksklusif dari PT Piaggio Indonesia untuk mengenal lebih dekat Moto Guzzi tipe V9 Bobber. Seperti apa rasanya? Yuk kita rinci satu-persatu spesifikasi MotoGuzzi V9 Bobber setelah 7 hari kami jajal.

Baca Juga: Test Ride New Vespa Sprint S 2019, Revolusi Mesin Ciamik Dari Piaggio

Sebelum naik motornya, kami mengamati desain retro/ klasik khas motor kustom beraliran bobber di Moto Guzzi V9 yang tak terlalu bongsor. Memiliki panjang 2.134 mm dan lebar 721 mm, apalagi di bagian roda dan handle bar yang jadi pembeda dengan saudaranya, yaitu Roamer.

Meski motor dengan rangka craddle tak terlalu bongsor dari segi dimensi, namun Moto Guzzi kembali menyematkan mesin V-Twin khasnya, blok mesin menonjol keluar menjadi ciri khas dari motor berbalur warna hitam dof. Tampilan ini membuat motor terlihat gahar dan maskulin.

Lampu depan dan belakang menyesuaikan tema retro, namun lampu depan masih menggunakan model halogen sedangkan belakang sudah mengadopsi teknologi LED. Beberapa bagian komponen sudah memeiliki sentuhan modern seperti footstep kanan-kiri, dan switch di handlebar kanan-kiri.

Mempertahankan sentuhan klasiknya, pelek mempertahankan model jari-jari.

Baca Juga: Test Ride - New Ducati Monster 821 2019, Si Legendaris Pengabdi Torsi

Saat menyalakan mesin motor, jangan kaget karena getaran saat awal dan akselerasi terasa signifikan. Memang mesin V-Twin ini punya karakter yang unik dengan getarannya, ada yang suka dan ada yang tidak, tergantung personal.

Belum lagi suara yang ditimbulkan oleh transmisi tipe shaft atau yang kita kenal dengan gardan terdengar lumayan bising, layaknya mengendarai mobil balap dengan sequential shifter ditambah dogbox.

Untuk tinggi test rider Kabaroto yang mencapai 187 cm, motor ini masih terlihat pantas dengan riding position yang tak terlalu pegal, hanya busa jok rasanya agak tipis dan keluhan yang ditimbulkan selama 7 hari riding dengan V9 Bobber ini adalah pergelangan kaki kiri bagian dalam yang pegal. Asyiknya, dengan tinggi tersebut, posisi lutut masih bisa ditekuk tanpa harus terkena cylinder head dan blok yang mencuat keluar.

Baca Juga: Test Ride - Seminggu Kencan Dengan MV Agusta F4R

Karakter mesin 850 cc bertenaga 55 dk dan torsi 46 Nm ini tak terlalu liar, enak untuk diajak berlari namun masih merasakan sensasi jambakan ala moge sport di putaran menengah.

Ingin adrenalin yang lebih? Bisa saja, arahkan fitur ke mode MGCT (moto Guzzi Controllo Trazione) yang ada pada kiri handle bar, dan tekan sekali tombol kecil dengan huruf TC untuk beralih dari angka 2 ke angka 1, jika ingin mematikan traction control cukup menahan tombol sekitar 2 detik kemudian rasakan sensasi yang lebih liar.

Kecepatan maksimum motor ini diklaim mencapai 180 kpj, sedangkan dengan trek lurus berjarak kurang lebih 1,2 km di kawasan BSD, Tangerang, kami mampu mencatatkan 165 kpj. Konsumsi bahan bakar motor ini berada di angka 18 kpl.

Baca Juga: Test Ride - Kencan Seminggu Dengan Royal Enfield Classic 500

Meski punya spek roda yang lebih besar daripada Roamer yakni 130/90 (depan) dan 150/80 (belakang), saat berlari 165 kpj, V9 ini masih terasa sedikit limbung jika terkena speedtrap. Maklum saja, motor ini memang tak didesain untuk berlari tetapi nyaman untuk diajak akselerasi.

Suspensinya dilengkapi preload adjustable, kami rasakan memang cenderung stiff ketika melahap speedtrap saat pengetesan di kawasan BSD - Alam Sutera - Gading Serpong - Bintaro. Settingan tersebut memang ampuh untuk melibas tikungan maupun akselerasi di jalan lurus untuk meminimalisir limbung.

Cakram 320 mm di depan dengan 4 piston kaliper memang kami rasa cukup untuk menghentikan laju motor dengan bobot 200 kg.

Baca Juga: Test Ride - KTM Duke 390, Street Fighter Rasa Supermoto

Banyak yang bertanya tentang posisi mesin yang dekat dengan lutut, mengingat hawa panas yang dikeluarkan moge memang berlebih ketimbang motor pada umumnya berkapasitas mesin kecil.

Jawabannya adalah tidak sepanas yang dibayangkan, bahkan jika dibandingkan dengan motor Italia lain dengan kapasitas mesin serupa, motor ini tetap yang paling terasa lebih dingin. Padahal pendinginannya pun masih udara (air-cooled) tanpa radiator (water-cooled), canggih ya!

Nah, soal banderol, Moto Guzzi V9 Bobber berada di angka Rp 595 juta - OFR (per Agustus 2019). Salah satu opsi yang patut dipertimbangkan jika Sobat Kabaroto ingin motor premium gaya klasik/ retro dengan fitur modern.

Baca Juga: Menikmati Petualangan 2 Alam 368 Kilometer Dengan Honda CRF 250 Rally

Engine:
Engine Type V Twin
Cylinders 2
Engine Stroke 4-Stroke
Cooling Air / Oil
Valves 4
Valves Per Cylinder 2
Valve Configuration OHV
Compression Ratio 10.5:1
Starter Electric
Fuel Requirements Regular
Fuel Type Gas
Transmission:
Transmission Type Manual
Number Of Speeds 6
Primary Drive (Rear Wheel) Shaft
Wheels & Tires:
Front Tire (Full Spec) Continental:130/90 - 16
Rear Tire (Full Spec) Continental:150/80 - 16
Brakes:
Front Brake Type Hydraulic Disc
Rear Brake Type Hydraulic Disc
TECHNICAL SPECIFICATIONS:
Wheelbase (in/mm) 58.2 / 1480
Fuel Capacity (gal/l) 4 / 15

Tags:

#Test Ride #Moto Guzzi #Moto Guzzi V9 Bobber #PT Piaggio Indonesia

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan