Test Ride - Kencan Seminggu dengan Royal Enfield Classic 500

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Kalau ada pertanyaan tentang pilihan motor modern-klasik di segmen menengah, memang jawabannya sampai saat ini masih Royal Enfield. Seakan tak pandang umur dan status sosial, motor ini diboyong ke tanah air 2 tahun silam oleh PT Distributor Motor Indonesia (PT DMI). Royal Enfield cocok bagi kaum urban yang tak hanya senang naik motor, namun juga ingin menonjolkan sisi kulturnya.

Beberapa tahun belakangan ini, motor yang bisa dibilang neoklasik memang mewabah di Tanah Air. Beberapa produsen motor klasik pun menghidupkan kembali motor-motor beraliran klasik mereka. Misalnya saja, Royal Enfield yang kebetulan dijajal oleh tim Kabaroto.

Salah satu dari kami berkesempatan untuk menjajal tipe Classic 500, tipe ini termasuk salah satu tipe menengah keatas dari Royal Enfield. Varian teratasnya yakni black chrome, memadukan aksen chrome yang mendominasi dengan warna hitam di sekujur bagian motor dengan harga Rp 90-an juta ini.

Baca Juga: Menikmati Petualangan 2 Alam 368 Kilometer Dengan Honda CRF 250 Rally

Berbicara soal warna motor memang selera masing-masing. Namun yang sangat kental aura klasiknya, menurut kami adalah varian black chrome ini dan saudaranya yakni battle green dan dessert storm.

Teknologi mesinnya sendiri sudah mengadopsi sistem injeksi, dengan pengapian model twin spark atau 2 busi yang bekerja bersamaan. Tentu saja hal ini sangat membantu dalam hal efisiensi bahan bakar dan peningkatan tenaga di motor berkapasitas 499 cc ini.

Tenaga 27,2 dk dengan torsi sebesar 41,3 Nm bukan sekadar tulisan diatas kertas, dan memang kami buktikan secara konkret. Belum lagi, karakter long stroke motor ini memudahkan kita untuk menaklukkan tanjakan terjal dengan nafas di gigi 1 yang relatif panjang tanpa harus memaksa mesin menggerung.

Baca Juga: Test Ride - Cleveland Misfit 250 Tak Cocok Diajak Touring Ke Perbukitan?

Motor dengan kategori overstroke ini punya spesifikasi bore x stroke di angka 84 mm x 90 mm dengan perbandingan kompresi 8,5:1. Impresi Kabaroto saat mulai mengendarai motor ini sedikit unik karena terkadang ketika memindahkan gear rasanya seperti menggunakan gardan dengan bunyi khasnya, padahal motor ini masih menggunakan rantai.

Memang, mesin twin spark ini terasa relatif bergetar ketika kita mengendarainya terutama di bagian handlebar, namun sebagian justru memang ada yang mencari sensasi tersebut dari sebuah motor klasik, dan sebagian lagi memilih untuk menggunakan motor ini untuk cruising di gear tinggi agar meminimalisir getaran.

Namun, desain saklar-saklar/ switch pada handlebarnya sedikit menjadi pemandangan yang rasanya agak ganjal karena tak mengikuti konsep vintage dari keseluruhan motornya.

Baca Juga: Melibas Jalanan Serpong Sampai Ciletuh Dengan Honda CRF 150

Bagian kaki-kakinya tak perlu diragukan lagi, suspensi teleskopik berdiameter 35 mm di bagian depan sanggup meredam jalanan yang bergelombang dengan baik dengan travel 130 mm. Tambahan suspensi pada bagian jok rider yang bukan sekadar pajangan, memberikan kenyamanan tambahan saat berkendara.

Sedikit berbagi pengalaman ketika menempuh kecepatan 120 kpj, seketika motor terasa agak limbung di roda depan, pun ketika saat downshift di braking point bagian belakang motor sedikit slide. Namun bisa jadi karena kemudi unit test ride yang Kabaroto jajal belum di adjust pada bagian steeringnya.

Jok bagian belakang pun cukup nyaman untuk menopang boncenger berbobot maksimal 80 kg, dibantu dengan suspensi Twin gas charged shock absorbers 5-step adjustable preload dengan travel 80mm. Namun besi/ behel yang terdapat di jok belakang terbilang sedikit mengganggu boncenger untuk duduk dengan leluasa.

Baca Juga: Test Drive DFSK Glory 580: Tenaga 150 DK Menaklukkan Ciletuh

Wheelbase motor ini 1380 mm dengan ground clearance 135 mm, sedangkan panjangnya 2140 mm dengan lebar 790 mm dan tinggi 1090 mm tanpa spion terpasang. Geometri motor ini bahkan masih cocok digunakan oleh test rider kami dengan bobot 85 kg dan tinggi 188 cm tanpa keluhan pegal sedikitpun.

Meski motor ini terbilang berat untuk kategori single cylinder (194 kg) dengan isi bahan bakar 90%, namun asyiknya suara khas dari knalpot seakan membuat kita lupa karena sedang mengendarai motor yang berbeda dari single cylinder pada umumnya. Pastinya, akan lebih terasa khas lagi jika motor ini menggunakan knalpot custom atau aftermarket.

Baca Juga: Profil - Moto Guzzi V7 II Racer

Untuk city cruising maupun luar kota, motor ini terbilang sanggup melahap medan aspal dengan baik. Meskipun pengereman belakang masih menggunakan sistem drum brakes (tromol), namun nyatanya motor ini masih menunjukkan performa pengereman yang cukup baik karena dibantu oleh cakram depan berdiameter 280mm dengan 2 piston kaliper.

Secara keseluruhan, motor seharga Rp 90-jutaan untuk tipe ini memang terbilang layak untuk dimiliki bagi Sobat Kabaroto yang doyan jalan jauh maupun sekedar berkendara didalam kota, karena panas motor nyaris tak terasa kecuali sedikit saja terkadang di bagian lengan bawah. Sebuah performa yang cukup baik untuk sebuah motor berkapasitas 500 cc berpendingin udara. Jadi gimana, guys? minat? langsung sambangi PT DMI dan test ride ya!

Spesifikasi Royal Enfield Classic 500

Mesin
  • Tipe Mesin : Satu Silinder, 4 tak
  • Kapasitas Mesin : 499cc
  • Diameter x Langkah : 84mm x 90mm
  • Perbandingan Kompresi : 8.5:1
  • Daya Maksimum : 27.2 Dk @ 5250 rpm
  • Torsi Maksimum : 41.3 Nm @ 4000 rpm
  • Sistem Pengapian : Pengapian Digital Elektronik
  • Sistem Strarter : Elektrik/Tendang
  • Sistem Pelumasan : Basah
  • Minyak Mesin : 15 W 50 API, SL Grade JASO MA
  • Pasokan Bahan Bakar : Injeksi Bahan Bakar Elektronik Keihin
  • Pembersih Udara : Elemen Kertas
  • Kopling : Basah, lebih dari satu pelat
  • Transmisi : 5 Kecepatan Berkaitan Konstan
Dimensi
  • PxLxT : 2160 mm X 800 mm X 1050 mm
  • Berat Kosong : 190 Kg (dengan 90% Bahan Bakar & Oli)
  • Jarak Sumbu Roda : 1370 mm
  • Jarak terendah ke tanah : 135 mm
  • Kapasitas tangki : 14.5 liter
Rangka
  • Tipe : downtube tunggal
  • Suspensi Depan : Teleskopik, jeruji 35 mm, travel 130 mm
  • Suspensi Belakang : Dua sokbreker dengan 5 preload adjuster, travel 80 mm
  • Rem Depan : Cakram 280mm, kaliper 2 piston
  • Rem Belakang : Tromol 153 mm
  • Ban Depan : 90/90 – 19” – 52V
  • Ban Belakang : 110/80 – 18” – 58V
Kelistrikan
  • Lampu Belakang : 21 W / 5 W
  • Lampu Sinyal Belok : –
  • Sistem Listrik : 12 volt – DC
  • Baterai : 12 volt, 14 Ah
  • Lampu Depan : 60 W / 55 W, HALOGEN

Tags:

#Royal Enfield #Royal Enfield Classic 500 Stealth Black #Motor #Royal Enfield Classic 500 Pegasus #Royal Enfield Classic 500 #PT Distributor Motor Indonesia (DMI) #Distributor Motor Indonesia #Test Ride

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan