Konfigurasi Mesin

Mesin mobil memiliki tipe/ konfigurasi piston yang berbeda-beda dari jaman dahulu hingga sekarang. Tentunya kita sering mendengar istilah mesin ‘V’ ‘flat’ ‘segaris atau inline’ hingga ‘rotary’. Nah, apa sih pengertiannya?

Yang paling umum dijumpai adalah mesin segaris atau inline, yakni mesin yang silindernya memiliki posisi bersebelahan dan membutuhkan satu cabang silinder dan crankshaft. Mesin ini juga hanya membutuhkan jumlah cylinder head dan camshaft yang lebih sedikit.

Berbeda dengan mesin segaris, mesin flat atau yang juga dikenal dengan istilah mesin boxer, memiliki silinder dalam posisi tidur atau horizontal.

“Keuntungannya ada pada torsi yang lebih besar karena desainnya tidak melawan gravitasi seperti mesin segaris, namun kekurangannya tidak bisa high rev. Meski demikian para pemiliknya dapat mengakalinya dengan konfigurasi gear ratio untuk performa yang lebih baik,” jelas Regi lagi.

Adapun mesin dengan konfigurasi mesin ‘V’, dinamai mesin V karena memang susunan silindernya menyerupai huruf tersebut.

“Keuntungan mesin ini dengan rpm rendah, tenaganya sudah besar, mesin lebih halus dengan pembakaran yang lebih sempurna,” ujar Galih Laksono, pemilik workshop G Speed Indonesia di bilangan Antasari, Jaksel.

Yang fenomenal adalah mesin rotary, mesin yang diciptakan tanpa membutuhkan kinerja camshaft dan klep ini memang terkenal boros bbm dengan emisi yang juga tinggi, namun di sisi lain proses pembakaran 3 sisi rotornya juga menghasilkan tenaga yang besar.

“Misalnya pada mesin 13B milik Mazda RX-7, meski kapasitasnya hanya 600 cc, namun berkat proses mekanisme pembakarannya yang simpel, dapat menghasilkan tenaga yang berlipat dengan perbandingan 3 kali rotasi untuk rotor dan 1 kali rotasi untuk piston,” terang Martin Togar dari AMB Racing, Jaktim.

Lanjut Baca lagi