3. Arahkan pandangan tetap ke depan (tidak menunduk) sekaligus memerhatikan permukaan yang bakal dilalui dan tetap tenang.
4. Pastikan bukaan gas selalu konstan dan atur gas agar tidak terpengaruh ayunan badan motor atau pengendara (jemari seluruhnya memegang grip gas), alihkan kekuatan memegang kemudi dengan jemari kiri.
Pilih gigi presneling yang menghasilkan tenaga paling kuat dan tidak membuat mesin mati pada kecepatan yang digunakan, ini berfungsi agar jemari tidak memegang kopling. Motor matik lebih praktis karena sudah otomatis tanpa harus memilih gigi transmisi.
Namun perlu diketahui bahwa respon mesin matik lebih lamban dibanding motor kopling, demikian sebaliknya. Motor sport (berkopling) akan responsif jika gas mendadak terbuka gerakan motor bisa berubah mendadak.
5. Jaga kecepatan saat melalui rintangan, kuasai roda depan dan gunakan rem belakang jika membutuhkan pengurangan kecepatan dan boleh tambah gas jika perlu kesimbangan.
Berbeda hal nya saat akan melintasi polisi tidur, melintasi polisi tidur perlu menggunakan kecepatan ekstra rendah dengan menjaga motor tetap bergerak stabil tidak oleng. Fungsi polisi tidur adalah agar pengendara lebih berhati - hati dan mengurangi kecepatannya dalam berkendara demi menjaga keamanan dan ketertiban berkendara.
Baca Juga: Touring Anti Pegal? Ikuti Tips Posisi Berkendara Motor Berikut
“Pastikan ketika menghadapi rintangan saat berkendara, tidak panik sehingga membuat gerakan tiba – tiba yang berbahaya bagi diri dan pengendara lainnya," terang Oke. Upayakan juga untuk menjaga jarak aman saat berkendara untuk dapat mengantisipasi hal berbahaya di depan pengendara.