Ensign N179 (1979)
Percobaan pertama Ensign Racing ke dalam eksperimen dinamis dikenal sebagai "Cheese Grater" jauh sebelum gedung pencakar langit London yang berjudul sama membuatnya keren.
Hidung mobil yang seperti sendok itu menampung tiga radiator besar yang dipasang di depan, diatur dalam susunan tangga yang dangkal.
Memang, N179 sering disebut sebagai "mobil F1 paling jelek sepanjang masa".
Baca juga: Apa Itu Drag Reduction System (DRS) Di Formula 1?
Brabham BT46 (1978)
Tim Brabham yang saat itu dimiliki oleh Bernie Ecclestone, menggunakan kipas belakang di belakang. Tujuan dari pemasangan kipas tersebut, menurut istilah teknisnya adalah menyedot semua udara dari bawah mobil.
Sehingga memberikan mobil sejumlah besar downforce tanpa mengorbankan kecepatan garis lurus, tentu saja, hanyalah sebuah efek samping. Untuk mensiasati regulasi, kabarnya penggunaan kipas tersebut digunakan untuk pendinginan mesin mobil.
Teknologi itu hanya bertahan satu balapan, ketika pembalap Niki Lauda memenangkan GP Swedia 1978 dengan selisih lebih dari 30 detik. Kipas dilarang dengan cepat, sebagian karena cengkeramannya di jalan membuat pengemudi melewati beban gaya lateral yang berpotensi berbahaya.
Lauda sendiri mengeluh bahwa mobil itu secara fisik melelahkan untuk dikendarai, dan pengalaman itu terasa seperti "mengemudi di atas rel".
Lotus 88 (1981)
Lotus 88 menggunakan sasis ganda, kokpit dan bagian suspensi dalam satu bagian, sementara seluruh bagian bodi terpasang terpisah. Dengan satu bagian mulai dari depan hingga bagian buritan dalam satu bagian, tanpa sayap belakang yang besar.
Mahakarya desain ini merupakan pemikiran yang kreatif, sayangnya tidak pernah turun dalam sebuah balapan pada masa itu. Kabarnya karena keburu diprotes tim lain yang melihat mobil ini saat uji coba.
Mungkin apa jadi berbeda tentang disain mobil F1 hingga saat ini, apabila pada akhirnya desain ini berhasil ikut lomba dan tim lain mengadopsi desainnya. Mungkin ini mobil F1 yang ramping dan tanpa sayap pada era itu.