Prestasi terbaiknya antara lain juara dunia pada musim 1992, 1996, 1997 bersama tim Williams, kemudian pada 1998 dan 1999 bersama McLaren, dan terakhir pada 2010 dengan Red Bull Racing. Newey kini masih bergabung bersama tim Red Bull Racing.
Selain Newey, Williams juga pernah diperkuat desainer andal lainnya seperti Ross Brawn dan Geoff Willis. Tim yang bermarkas di Grove, Oxfordshire, Inggris ini terus melakukan pergantian pembalap, beberapa sosok ternama pernah memperkuat tim ini seperti Clay Regazzoni, Heinz-Harald Fretzen, Ralf Schumacher, Jenson Button, Juan Pablo Montoya dan legenda Aryton Senna.
Sementara titel juara dunia pembalap F1 yang diraih bersama Williams di antaranya adalah Jones, Rosberg, Piquet, Nigel Mansell (1992), Alain Prost (1993), Damon Hill (1996) dan terakhir ada Jacques Villeneuve (1997). Hingga saat ini, Williams belum meraih titel juara dunia pembalapnya termasuk konstruktor. Frank Williams pun berusaha keras untuk mengarahkan timnya menjadi yang terbaik.
Sejumlah perubahan dilakukan bahkan sejak terakhir timnya meraih juara dunia pembalap F1 pada 1997, bekerjasama dengan BMW sebagai penyedia mesin dan pengembangan teknis selama 6 tahun. Konsekuensinya, Williams mengontrak satu pembalap asal Jerman selama berkompetisi, pada saat itu Ralf Schumacher menjadi pilihannya.
Baca juga: Ditinggal Simon Robert, Jost Capito Merangkap CEO dan Kepala Tim Williams
Ternyata, mesin dengan performa bagus tidak ditunjang oleh sasis dan bodi mobilnya. Sehingga Juan Pablo Montoya hanya bisa menjadi runner-up juara dunia, akhirnya BMW kecewa dan pada 2006 membentuk tim sendiri yang bernama BMW Sauber. Selanjutnya Williams menggunakan mesin V8 Cosworth, namun tetap belum menemukan performa terbaiknya.
Williams kesulitan untuk menemukan sponsor demi kelangsungan dan operasional tim. Karena kurang menampilkan prestasi, sponsor besar kurang berminat terhadap tim. Musim 2014, William melakukan kerjasama dengan Mercedes-Benz hingga saat ini bersama dengan tim McLaren, Aston Martin dan Mercedes-AMG Petronas. Kerjasama ini memudahkan tim tadi untuk melakukan pengembangan mesin bersama hingga akademi pembalap mudanya bersama Mercedes-Benz.
Memasuki pandemik Covid-19, Williams makin kesulitan finansial. Pada September 2020, tim ini diambil alih oleh perusahaan finansial Darilton Capital asal Amerika Serikat. Perusahaan ini berhak atas seluruh aset yang dimiliki Frank Williams seperti museum, bengkel dan tentu saja tim F1 itu sendiri.
Akhirnya keluarga Williams mundur dari F1, sebelum mundur adalah Claire Williams yang sempat mengurusi tim. Tentu saja, mundurnya keluarga Williams ini menjadikan tim privateer terakhir di F1 saat ini. Tradisi F1 kini berubah, menjadi perang bisnis dan persaingan antar pabrikan mesin.