Jarak sumbu roda yang mencapai 1.375 mm dan jarak ke tanah 285 mm membuat motor ini sangat pas jika melintasi jalan perkampungan seperti di Jampang, Parung itu. Rasanya sangat bangga menjadi pusat perhatian di beberapa perkampungan yang kami lewati. Motor penggaruk tanah ini juga menjadi pusat perhatian pengguna jalan raya Parung, Bogor, jalan raya Sukabumi, jalan Cikidang, Pelabuhan Ratu dan Ciletuh.
Cor beton dan aspal yang membalut jalan-jalan ini dapat dilalui dengan sempurna, apalagi pelek alumunium depan 21 inci dengan ban berukuran 2.75 dan pelek belakang 18 inci dengan ukuran ban 4.1, membuat performanya lebih baik lagi.
Motor dengan berat kosong 122 kg ini cukup stabil dikendarai di kecepatan 100 kpj. Panel dasbor digital memudahkan untuk mengendalikan kecepatan, dan kecepatan pada tampilan dasbor tidak menggunakan kabel ke roda depan, tapi ke mesin.
Ini membuat pengendaranya harus memperhatikan detail kilometer yang ada pada dasbor, saat berada di kondis jalan mulus.
Suspensi depan yang menggunakan upside down merek Showa dan monoshock pro-link pada bagian belakang sangat nyaman melintasi kondisi jalan. Tikungan tajam yang mewarnai perjalanan kami menuju Ciletuh, tak membuat motor ini membanting posturnya yang tinggi ke kiri dan kanan. Sungguh motor trail yang nyaman untuk ditunggangi di jalan on road dan off road.