Saat memacu R25 dari garis start, motor ini sangat mudah dikendalikan. Perpindahan giginya cukup panjang. Pada putaran 3.000 rpm di gigi satu, masih bisa berjalan tanpa ada raungan.

Begitu masuk gigi dua di putaran 4.000 rpm, masih bisa digunakan tanpa ada raungan mesin yang kencang. Selepas itu, pergantian giginya sudah sampai posisi di atas 4.000 rpm.

Posisi handling-nya terbilang menyenangkan. Ini karena didukung suspensi up-side down yang membuat motor ini stabil saat melewati beberapa tikungan tajam.

Suspensi yang sempurna itu juga didukung ban ukuran besar, dimana bagian depan didukung dengan (110/70-17) dan belakang (140/70-17), serta pelek lebar berbahan aluminium alloy yang teruji lebih kuat serta ringan, membuat rasa berkendara menjadi semakin stabil.

Mesin 250 cc berpendingin cairan, DOHC, 8 katup 2 silinder dengan 6 percepatan yang menggendong motor ini sangat memberikan tenaga yang lebih. Rasa percaya diri sebagai seorang pembalap pemula seakan tumbuh.

Tampilan spidometernya sudah full digital

Saya hanya mencapai 160 kpj di putaran 10.000 rpm. Kecepatan tersebut pun sebenarnya masih bisa diraih lagi, namun saya urungkan niat untuk memacu kecepatan lebih dari itu.

Saat berada dikecepatan tinggi, badan yang saya bungkukkan pun tidak terasa pegal, karena posisi duduknya yang memang dibuat sesuai dengan pengendaranya

Baca Juga: Fitur Dan Teknologi Yamaha NMax, Apa Itu Blue Core, VVA Dan DiASil Cylinder

Dalam test ride ini, Yamaha memberikan kepada saya dan peserta lainnya melintasi 4 lap. Di masing-masing lap peserta pun saling memacu kecepatan, bahkan seperti pembalap profesional saling menyalip di trek lurus maupun tikungan.

Selama melintasi 4 lap, saya pun mendapatkan sensasi berkendara yang sangat baik. Walau terasa kurang banyak, namun motor ini dirasakan cukup nyaman untuk dikendarai. Tampilan dan teknologinya yang terdepan membuat pengendaranya lebih percaya diri.