Sempat mati suri pada era kejayaannya, 20 Maret 2012 pihak Nissan kembali mengumumkan kehadiran merek Datsun kembali untuk pasar Indonesia, India, Afrika Selatan dan Rusia. Kehadiran merek Datsun diperuntukan sebagai mobil murah. Bukan hanya di Indonesia, namun juga di negara berkembang lainnya.
Untuk pasar Indonesia di bawah bendera Nissan Motor Indonesia (NMI) pada 2012 hadir sebagai Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil ramah lingkungan. Mobil yang diluncurkan antara lain Datsun GO, GO+ dan Cross.
Bicara soal spesifikasi mesin Datsun yang lahir kembali ini, menggendong mesin bensin 3 silinder segaris berkapasitas 1.197 cc yang tersedia dengan transmisi Manual.
Berbeda dengan Datsun GO yang berjenis hatchback, GO+ adalah MPV 5+2 seater yang hanya layak diduduki oleh anak-anak dengan panjang 3.995 mm, lebar 1.636 mm, wheelbase 2.450 mm. Model mobil ini menggunakan mesin yang sama dengan tenaga 67 dk dan torsi 104 Nm.
Datsun pun senantiasa melakukan perubahan dan peningkatan. Maka dari itu harga Datsun GO pun sedikit naik dari ketika pertama rilis. Tapi tidak ada modelnya yang sampai menyentuh Rp 150 juta.
Tentunya hal ini masih merupakan nilai plus Datsun GO. Desain interior maupun eksterior tidak dilewatkan begitu saja oleh Datsun untuk menekan harga Datsun GO. Desain eksterior dengan gril berlapis krom dan interior dengan aksen beige pun semakin menambah nilai plus dari mobil yang satu ini.
Baca juga: Ini Halalbihalal Ala Datsun Jakarta Masuki Fase New Normal
Walau tetap saja, minimnya fitur sesuai harganya masih terlihat di beberapa bagian, misal ban berdiameter 13 inci berukuran 155/70, lalu absennya fitur yang umumnya ada di hatchback, seperti wiper belakang. Head unit sebagai hiburan di kabin, hanya bisa mengakses koneksi Aux dan Bluetooth, tanpa pemutar CD player ataupun radio.
Selayaknya LCGC dengan harga terjangkau, beberapa bagian memang menggunakan bahan baku atau material murah. Seperti bagian bodi dengan pelat tipis, membuka kaca dengan tuas, busa jok tipis dan material dasbor serta door trim berbahan baku ekonomis. Sepertinya ini yang membuat harga mobil Datsun bisa dibuat murah.
Rasanya berbeda sekali dengan build quality Datsun lawas, ya, Sobat Kabaroto?
Sayangnya, Nissan lagi-lagi harus menyuntik mati merek Datsun dan Nissan itu sendiri di awal tahun 2020. Datsun secara resmi jadi merek yang mati 2 kali di Indonesia. Banyak opini, terutama dari para sesepuh Datsun lawas, bahwa reinkarnasi merek Datsun di Indonesia ini tak diimbangi dengan DNA model maupun desain lawasnya.
Sebut saja beberapa merek lain yang mengandalkan DNA model lawasnya dan mengadopsi pada mobil barunya seperti MINI, Vespa, hingga Jeep. Padahal, banyak yang menganggap performa mesin Datsun anyar juga tak mengecewakan.
Apakah Datsun berencana memperbaiki kesalahan dengan reinkarnasi ketiga kalinya nanti? Kita tunggu saja.