mendatang, dengan menjajaki pasar-pasar baru di kawasan ASEAN, di tengah perlambatan yang sedang berlangsung di pasar otomotif global," ujar Euisun Chung, Executive Vice Chairman Hyundai Motor Group.

Lebih lanjut Chung mengatakan, selain memasok pasar lokal Indonesia, produksi yang dihasilkan fasilitas ini ternyata juga akan ditujukan untuk pasar-pasar utama di kawasan ASEAN lainnya, termasuk Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina.

Memanfaatkan perjanjian AFTA

"Perusahaan juga tengah mempertimbangkan untuk mengekspor produknya ke Australia dan Timur Tengah," ungkap Chung. Nantinya, selain kendaraan jadi, Hyundai juga berencana untuk mengekspor 59.000 unit kendaraan completely knocked down (CKD) per tahun.

Baca Juga: Ini Arti Angka Dan Kode Pada Pelek Mobil

Hyundai Motor, saat ini mengoperasikan pabrik di delapan negara termasuk Amerika Serikat, China dan India. Pada tahun 2018, Hyundai Motor bersama produsen mobil afiliasinya, Kia Motors berhasil mecatatkan penjualan global sebanyak 7,4 juta kendaraan secara keseluruhan.

"Hal itu menjadikan Hyundai Motor Group kelompok otomotif terbesar kelima di dunia. Penambahan pembangunan pabrik di Indonesia akan memperluas jaringan produksi global Hyundai, mengoptimalkan pasokan untuk dapat menjawab permintaan pelanggan dengan lebih baik di semua benua," pungkas Chung.