Spidometer digital dari S.I.P Scootershop yang bermarkas di Landsberg, Jerman juga tidak langsung terpasang begitu saja, ia harus memasang accu untuk mengalirkan listrik konstan serta memasang sensor agar spidometer dapat membaca parameter yang diperlukan seperti putaran mesin, kecepatan, dan temperatur.
“Buat lampu-lampu sama klakson dibiarkan standar biar sisi klasik Vespanya tetap ada, klakson bunyinya descending ala Vespa kuno, lampu juga redup redup gimana gitu hehe,” pungkasnya.
Baca Juga: Gelar Vespa World Days 2020 Bali, Vespa Club Indonesia Ketuk Palu Di Hungaria
Penyuka mie instan ini merasa modifikasi yang dilakukan sudah cukup karena justru semakin jauh langkahnya untuk memodifikasi Vespa P150X bermesin Polini 177 cc ini, Ia justru mengidamkan sebuah Vespa dengan tipe yang beda. “Masih bingung menentukan bahan, entah Sprint Veloce atau PTS, soalnya sekarang harga Vespa juga sudah tinggi hehe,” katanya.
Mungkin bisa dibantu menentukan pilihan Sobat Kabaroto?