Airbag Inflator Bermasalah, Toyota Gratiskan Penggantian Komponen
KabarOto.com - Sehubungan dengan persoalan massal komponen airbag inflator yang dihadapi berbagai produk Toyota, principal Toyota Motor Corp menginstruksikan seluruh distributor termasuk TAM untuk melakukan program Special Service Campaign untuk beberapa line-up Toyota dengan rentang tahun produksi tertentu.
Untuk mendukung program SSC ini, TAM sudah mulai melakukan pemanggilan kepada pelanggan melalui surat sejak 2015. Hingga saat ini terus aktif menginformasikan program ini, baik kepada pelanggan langsung maupun melalui media massa dan situs resmi Toyota.
Baca Juga:
- BMW Uji Coba Prototipe Seri 1 Saingan Mercedes A Class
- Mobil Toyota Hardtop Ini Dijual Rp2,69 Miliar
- Kendaraan Roda Tiga Toyota Siap Masuk Jalur Produksi
Berdasarkan informasi dari principal, total produk Toyota yang terkena masalah Airbag Inflator ini berjumlah 97.980 unit dari yang sebelumnya sebanyak 40.280 unit. Jumlah itu terbagi untuk Alphard produksi tahun 2010—2012, NAV1 produksi 2012, Camry produksi 2002—2004, Corolla produksi 2001—2012, Vios produksi 2006—2012, Yaris produksi 2006—2012 dan RAV4 produksi 2003-2004.
Sepanjang tahun 2017, TAM terus meningkatkan efektivitas progam SSC dengan melibatkan seluruh jaringan Toyota di Indonesia, guna memastikan pelanggan yang terlibat kendaraannya, melakukan penggantian airbag ini.
“Toyota sangat menghimbau pelanggan yang inflator airbag kendaraannya terindikasi bermasalah, segera melakukan pengecekan ke bengkel resmi Toyota, untuk kemudian diganti dengan yang baru,” kata Yoshihiro Nakata, President Director TAM.
Penggantian komponen airbag ini gratis, karena program ini adalah bagian dari tanggung jawab Toyota untuk menjamin keselamatan pelanggan. "Kami harapkan pelanggan datang untuk mengikuti safety campaign 3P yaitu, “pastikan, periksa, perbaiki” di bengkel-bengkel resmi Toyota," tambahnya.
Hingga pertengahan Desember 2017, tercatat 8.743 unit kendaraan telah diperbaiki inflator airbag-nya di bengkel-bengkel resmi Toyota atau sekitar 8,92% dari total kendaraan yang terlibat di Indonesia.
Baca Original Artikel