Aturan Baru Pengurangan Rpm di ARRC 2024, Dianggap Merugikan Pembalap

Bimo Hariyadi Minggu, 28 Juli 2024

KabarOto.com - FIM Asia dan Komite ARRC tahun 2024 ini, memberlakukan aturan baru, yaitu pengurangan RPM untuk semua pembalap, berlaku dalam beberapa tahap. Tentunya, ini merugikan tim balap yang berkompetisi di balapan bergengsi, se Asia tersebut. Salah satunya adalah Astra Honda Racing Team (AHRT).

Tahap pertama aturan, jika pembalap yang ada di 5 besar unggul 25 poin dari pembalap posisi 6, dan lebih rendah pada klasemen. Motor pembalap tersebut akan mendapatkan pengurangan rev limit sebanyak 200 RPM pada putaran berikutnya.

Baca Juga: Pembalap AHRT Mendominasi Race Pertama ARRC 2024 Mandalika

Kedua, pembalap yang ada di 5 besar unggul 50 poin dari pembalap posisi 6 dan lebih rendah. Motor pembalap tersebut akan mendapatkan pengurangan rev limit sebanyak 200 RPM lagi pada putaran berikutnya.

Kemudian ketiga, pembalap di 5 besar unggul 75 poin dari pembalap posisi 6 dan lebih rendah. Motor pembalap tersebut akan mendapatkan pengurangan rev limit 100 RPM lagi di seri selanjutnya. Pengurangan RPM tersebut, juga berlaku di seri keempat, yang berlangsung di Mandalika International Circuit, 27-28 Juli 2024.

Pembalap AHRT berlaga di ARRC 2024 Mandalika (Foto: AHM)

Astra Honda Racing Team terkena dampak pada aturan tersebut. Kedua pembalapnya, yang bertarung di kelas AP250, adalah Herjun Atna Firdaus dan M Kiandra Ramadhipa.

Pada seri ketiga lalu, Honda CBR250RR yang digunakan mereka harus mengalami penyunatan Rpm, karena masuk ke tahap pertama.

Ramadhipa sendiri, saat ini menghuni puncak klasemen dengan 81 poin, unggul 25 poin dari 6 pembalap di bawahnya. Herjun juga sementara menjadi runner up, dengan 77 poin.

Dampak dari regulasi ini, saat kualifikasi ARRC seri keempat, di Mandalika, (27/07/2024), membuat keduanya gagal menjadi yang terdepan. Bahkan di race pertama mereka harus puas di posisi 6 dan 7.

"Hasil kualifikasi ini berat. Regulasi (pengurangan) RPM ini membuat akselerasi CBR250RR berkurangan jauh karena RPM yang tadinya 13.500 RPM jadi 13.300 RPM. Berpengaruh sekali karena tidak dapat peak power-nya," terang Herjun kepada media.

Kendala yang dihadapi pada akselerasi awal, saat keluar tikungan. "Kita harus pakai sprocket dengan final gear ratio lebih kecil agar tidak limiter di RPM atas. Tapi, exit corner-nya jadi tidak responsif," ungkap Herjun.

Tim menurut dia, akan mempertahankan set up ini. "Di kualifikasi masih kurang maksimal. Tapi saat race nanti mungkin beda cerita," ujarnya.

Baca Juga: Melihat Lebih Dekat Paddock AHRT di ARRC 2024 Mandalika

Ramadhipa, juga merasakan hal yang sama. "Buat saya, untuk putaran atasnya mungkin masih sama. Tapi akselerasi awalnya tetap ketinggalan karena power-nya berkurang," ceritaRamadhipa. Mereka pun tetap semangat dan berjuang untuk bisa naik podium, dan akan melakukan start yang baik.

Bagikan

Baca Original Artikel