FIA Rilis Teaser Calon Mobil Formula 1 di Tahun 2026

M. Sigit Rabu, 24 Desember 2025

KabarOto.com - FIA dan Formula 1 merilis gambar yang memperlihatkan seperti apa kira-kira mobil F1 di beberapa tahun mendatang.

Berdasarkan peraturan teknis baru, mobil-mobil tahun 2026 akan menampilkan aerodinamika aktif, dimensi sedikit lebih kecil dengan Jarak sumbu roda lebih pendek 200 mm dan sasis lebih sempit 100 mm, serta bobot lebih rendah, menjadi 770 kilogram.

Gambar menunjukkan beberapa perubahan kecil, khususnya bagian sidepod dan papan in-wash. Hal tersebut merupakan upaya untuk mengurangi udara kotor, salah satu titik focus utama dalam peraturan baru.

Lalu, tarikan sekitar 40 persen lebih rendah dari sebelumnya menghasilkan downforce 15-30 persen lebih rendah dari mobil generasi sebelumnya.

Baca Juga: Kaleidoskop Formula 1 2025: Daftar Juara Hingga Klasemen Akhir

Ban baru Pirelli berukuran 18 inci

Ban Pirelli

Dari render yang ditampilkan, memperlihatkan Pirelli yang menjadi ban resmi tahun 2026, dan telah diuji oleh semua tim setelah Grand Prix Abu Dhabi.

Ban baru ini masih sama dengan ukuran 18 inci, tapi lebih sempit untuk mengurangi bobot.

FIA sendiri memiliki tujuan untuk menyederhanakan terminologi untuk tahun 2026, untuk menghindari era baruF1 yang lebih rumit untuk penggemarnya.

Federasi secara resmi telah mengumumkan aturan baru tersebut. Contohnya, MOM mulai sekarang akan menggunakan nama Overtake.

Baca Juga: Sayonara, Ini Perjalanan Honda Red Bull Racing di Ajang Balap F1

Boost dan Recharge

Seperti halnya DRS, pembalap hanya dapat menggunakannya jika mereka berada dalam jarak satu detik dari mobil di depan pada titik deteksi.

Perbedaan besarnya adalah bantuan menyalip tidak lagi berasal dari membuka sayap belakang, karena semua orang sudah melakukannya di depan dan belakang di jalan lurus, tapi melalui tenaga listrik lebih besar.

Soal tenaga listrik, FIA juga mengguanakan istilah baru, yakni Boost dan Recharge.

Mode Boost merujuk pada penggunaan ERS oleh pengemudi. Tergantung pembalap menentukan di lap berapa dia akan menggunakan porsi energi yang tersedia untuk menyerang atau bertahan.

Baca Juga: Lego Ferrari F1 dan Nissan Skyline GT-R Bisa Isi Libur Nataru

Aerodinamika aktif dibuat lebih sederhana

Aerodinamika Aktif

Karena elemen taktis ini akan memainkan peran lebih besar dari sebelumnya, beberapa tim berharap dapat menyalip di lintasan tidak biasa. Namun dalam praktiknya, hal ini masih harus dilihat, karena tampaknya masuk akal bahwa semua pembalap tahu bagian mana dari lintasan paling kritis dan mengerahkan lebih banyak energi di sana.

Sementara itu, Recharge adalah mode di mana energi digunakan untuk mengisi ulang baterai.

Aerodinamika aktif dibuat lebih sederhana, di mana perbedaan awal antara mode-X dan mode-Z tidak lagi digunakan oleh regulator, karena semua pembalap pada dasarnya menggunakan mode tersebut di berbagai bagian lintasan normal, konfigurasi downforce lebih tinggi di tikungan dan konfigurasi drag rendah pada sayap depan dan belakang pada lintasan lurus. Mulai sekarang, hal tersebut akan disebut Mode Lurus dan Mode Tikungan.

Mode lurus sebelumnya adalah mode-Z. Di mana, FIA menjelaskan, "Mode Lurus adalah konfigurasi aero aktif di mana sayap depan dan belakang terbuka untuk mengurangi hambatan dan meningkatkan kecepatan tertinggi. Mode ini akan tersedia untuk semua mobil di area yang ditentukan di lintasan, pada lintasan lurus dengan panjang tertentu."

Untuk Mode Tikungan, sayap kembali ke bentuk semula: "Mode Tikungan adalah konfigurasi aero aktif di mana sayap depan dan belakang mempertahankan posisi normal dan gaya rendah untuk memaksimalkan kinerja menikung."

Bagikan

Baca Original Artikel