Intip Spesifikasi Ford Puma Rally1, Mobil Reli Paling Kencang dan Satu-satunya di Asia Pasifik
KabarOto.com - Mobil reli kelas RC1 selalu menjadi daya tarik utama dalam ajang reli dunia. Kelas tertinggi ini dikenal memiliki performa paling buas dan teknologi paling canggih dibanding kelas lainnya.
Menariknya, Indonesia kini tercatat sebagai satu-satunya negara di Asia Pasifik yang memiliki mobil reli RC1. Unit tersebut adalah Ford Puma Rally1 Non-Hybrid, milik H. Putra Rizky Bustaman dari tim BHD Jhonlin Racing Team (JRT).
Baca Juga: Ford Puma ST Powershift dengan Mesin 1.000 cc Ecobost Paling Bertenaga
“Waktu saya ke London, saya sempat mampir ke markas M-Sport dengan bantuan Kedubes Indonesia. Setelah melalui proses profiling background, mereka akhirnya mengizinkan saya untuk membeli mobil Rally1,” jelas H. Putra Rizky, pemilik sekaligus pereli JRT.
Ford Puma Rally1 bukanlah mobil produksi massal. Meski tampilannya menyerupai Ford Puma versi jalan raya, sebenarnya mobil ini dibangun dengan sasis subframe khusus dan mesin prototype yang dirancang langsung oleh M-Sport di Inggris.
Baca Juga: Intip Spesifikasi Toyota Corolla DX Andalan Dewa United Motorsports di Sprint Rally
Jantung pacunya adalah mesin turbo 1.600 cc 4 silinder non-hybrid, sanggup menghasilkan tenaga 380 dk dengan torsi 450 Nm. Versi hybrid bahkan lebih buas, menembus 500 dk. Seluruh tenaga disalurkan ke empat roda melalui transmisi 5-percepatan sequential.
Dari sisi konstruksi, mobil ini menggunakan roll cage standar FIA dengan bodi yang mengombinasikan material besi pada atap, kaca, dan kap mesin, sementara bagian lainnya berbahan carbon fiber. Hasilnya, bobot total mobil hanya sekitar 1,2 ton. Performanya pun tak main-main: versi hybrid mampu berakselerasi 0–100 kpj dalam 3,2 detik di lintasan gravel.
Baca Juga: Toyota Gazoo Racing Indonesia Resmi Sabet Gelar Juara Overall Kejurnas Rally Semarang
Keberadaan Ford Puma Rally1 di Indonesia semakin istimewa karena populasinya sangat terbatas. “Total hanya ada 9 sasis yang dibuat M-Sport. Tujuh unit digunakan pabrikan, sementara dua unit dimiliki privatier, salah satunya saya. Jadi bukan hanya satu-satunya di Indonesia, tapi juga di Asia Pasifik,” tambah H. Putra Rizky.
Baca Original Artikel