Jangan Sampai Mudik Lebaran Pakai Sepeda Motor Lampunya 'Suram', Simak Nih Penyakitnya
KabarOto.com - Setiap sepeda motor yang diproduksi telah dilengkapi dengan lampu depan sebagai fitur standar guna meningkatkan keselamatan dan penerangan saat berkendara. Lampu depan menjadi komponen wajib pada setiap jenis sepeda motor, baik itu motor bebek, matik, sport, maupun motor listrik.
Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, “Lampu depan memiliki peran penting dalam memberikan pencahayaan yang optimal di jalan, terutama saat berkendara di malam hari atau di kondisi minim cahaya. Selain itu, lampu depan juga berfungsi sebagai penanda keberadaan kendaraan di jalan, sehingga meningkatkan visibilitas bagi pengendara lain dan mengurangi risiko kecelakaan.”
Di Indonesia, aturan Daytime Running Light (DRL) mewajibkan sepeda motor untuk menyalakan lampu depan bahkan di siang hari guna meningkatkan keselamatan berkendara.
Baca Juga: Sayangi Nyawa Sobat, Pahami Sistem Pengereman Motor Jelang Dipakai Mudik Lebaran Idul Fitri 2025
Pada sepeda motor yang diproduksi di Indonesia, terdapat beberapa jenis lampu depan berdasarkan teknologi dan tipe pencahayaan yang digunakan, seperti lampu Halogen yang lazim pada keluaran lama atau yang masih menggunakan sistem kelistrikan konvensional, maupun motor keluaran terbaru karena lebih hemat energi.
Hal-hal yang Menyebabkan Lampu Sepeda Motor Redup
Namun, ada kalanya lampu depan mengalami perubahan menjadi redup atau kurang terang, yang dapat mengganggu kenyamanan serta mengurangi tingkat keselamatan saat berkendara. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja dan disebabkan oleh beberapa faktor.
Aki yang mulai melemah atau kehabisan daya dapat menyebabkan tegangan yang diterima lampu berkurang, sehingga pencahayaan menjadi redup. Kiprok berfungsi untuk menstabilkan arus listrik dari spul ke aki dan lampu. Jika kiprok mengalami kerusakan, tegangan listrik menjadi tidak stabil atau berkurang, yang berdampak pada intensitas cahaya lampu.
"Spul yang bermasalah tidak dapat menghasilkan arus listrik secara optimal, sehingga pencahayaan lampu menjadi kurang terang. Soket dan sambungan kabel yang longgar, kabel yang kendor, terkelupas, berkarat, atau bahkan putus dapat menghambat aliran listrik ke lampu, menyebabkan pencahayaan yang tidak maksimal," katanya.
"Penggunaan bohlam dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penurunan intensitas cahaya. Selain itu, menggunakan bohlam dengan watt lebih besar dari standar justru dapat mengurangi efisiensi pencahayaan," tutupnya.
Baca Original Artikel