Kawasaki Ninja 250 R, Masih Menjadi Primadona Hingga Saat Ini

Benny Suryakusumah Kamis, 26 September 2019

KabarOto.com – Hadirnya Kawasaki Ninja 250 R di 2008 silam membawa angin segar bagi para pencinta motor sport. Saat itu, motor ini satu–satunya yang dilengkapi mesin 2 silinder berkapasitas 250 cc. Sedangkan, pabrikan lain masih sibuk menjual motor backbone atau sport 150 cc.

Sebenarnya kelahiran ninja 250 R (EX 250 J) di 2008, bukanlah yang pertama. Di negara asalnya, motor fairing Kawasaki bermesin 250 cc sudah diluncurkan sejak 1987. GPX250R lah pertama kali memakai nama ninja, tapi motor ini tidak masuk secara resmi ke Indonesia. Makannya wajar jika masyarakat menggangap generasi pertamanya lahir di 2008. Untuk mengisi kekosongan pada tahun 2008 motor ini diluncurkan oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang menjadi pionir hingga saat ini.

Walaupun motor ini sudah berumur dan saat ini sudah ada versi terbaru dengan mesin injeksi, versi lawas ini masih pakai sistem karburator dan punya bentuk yang ikonik ini masih menjadi idaman loh Sob. Bagi pencinta motor sport fairing yang menginginkan moge dengan budget tanggung, membuat tergiur melihatnya, apalagi di kalangan remaja seakan mereka dapat mencicipi entry level moge harga terjangkau.

Baca juga: Toyota Starlet XL, Hatchback 3 Pintu Paling Hits Di 1980an

Tampang sangat sporty dengan model headlamp menyiku tajam yang khas, serta dimensi bodinya hampir menyerupai moge sekelas 600 cc pada zamannya. Memang sudah tidak diragukan lagi dengan label ‘ninja’ ini sukses membuat beberapa orang awam memanggil motor fairing 250 cc merek lain dengan nama Ninja. Bicara soal rivalnya sendiri yaitu Honda CBR250R CBU Thailand yang baru masuk ke Indonesia pada 2011 silam dan Yamaha R25 tahun 2014.

Selain tampang yang memukau, soal mesin juga merupakan sesuatu yang baru di Indonesia. Memakai mesin 2 silinder 249 cc 8-valve DOHC dan dilengkapi counterbalancer, ukuran 62.0 x 41.2mm (Diameter x langkah). Mesin overbore ini diciptakan untuk bermain di putaran atas. Tenaga maksimum sebesar 31.4 dk dicapai pada 11.000rpm dan torsi maksimum 20 Nm di 9.500 rpm. Untuk sistem pengapian menggunakan TCBI dengan ditambahkan digital/karbu.

Baca juga: RetroActive, Berawal Dari Obrolan Satu Hobi

Sistem kopling menggunakan tipe basah. Suspensi depan menggunakan hydraulic telescopic fork, dan belakang menggunakan unitrack mono shock. Rem depan dan belakang sudah memakai disc, ban depan menggunakan ukuran ban Michelin Pilot Road 4 F ukuran 120/60 R17 dan belakang Pilot Road 4 R ukurang 150/70 R17. (Rizky Hidayat)

Spesifikasi Standar

Bagikan

Baca Original Artikel

BERITA TERKAIT