Komunitas Chevrolet Apresiasi Infrastruktur Pulau Borneo
KabarOto.com - Cuaca mendung atau guyuran hujan deras mewarnai Touring "Borneo Overland 2017" yang digelar Desember lalu. Jalan mulus dengan tanjakan maupun turunan tajam memberi sensasi menyenangkan dalam berkendara.
Namun, tak boleh lengah kalau tak mau berakibat fatal. Itulah sebabnya, peserta dituntut konsentrasi tingkat tinggi untuk menaklukkan rute Trans Kalimantan yang mempesona itu.
Alhamdulillah, semua anggota Captiva Chevy Club (3C), komunitas Chevrolet, mampu melalui wilayah Pulau Kalimantan, tepatnya rute Balikpapan-Kalimantan Timur yang diberi nama "Borneo Overland 2017".
(Baca Juga: Honda Ajak Komunitas Mobilio Hemat BBM)
Rute touring dimulai dari Balikpapan – Kalimantan Timur menempuh jalur Trans Kalimantan hingga Pontianak, kemudian memasuki wilayah Malaysia dan Brunei melalui PLBN Entikong.
Touring berdurasi 15 hari itu, terbagi dalam 15 etape dengan jarak tempuh sekitar 7.587 km (pulang pergi). Touring kali ini diikuti tim kecil, hanya tujuh peserta yang berasal dari beberapa Chapter 3C di Indonesia.
Rute Trans Kalimantan bagi para peserta turing menjadi rute yang sangat dinanti karena sebagian besar belum pernah melalui jalur ini dan di sinilah keseruan dimulai.
Tepat pukul 05.00 WITA, hari ke-22 Desember 2017, semua peserta bersiap berangkat dari Balikpapan menuju Kota Pontianak, lalu Kota Palangkaraya sebagai kota persinggahan. Nyaris di sepanjang perjalanan cuaca mendung disertai hujan deras.
(Baca Juga: Komunitas Honda BR-V Gelar Baksos untuk Anak Jalanan)
Para peserta touring menyebut jalur ini sebagai jalur roller coaster. Mengapa, karena sedemikian banyaknya tanjakan tinggi yang tidak diketahui arah turunannya dan begitu turun langsung disambut belokan tajam. Tak ayal, roda kendaraan pun acap kali memperdengarkan suara decitan merdu.
Terlepas dari kurangnya simbol rambu lalu lintas di sepanjang rute Trans Kalimantan yang menyulitkan bagi pengendara terutama malam hari. Namun, kondisi jalan yang di dominasi aspal mulus sangat layak diapresiasi.
Hal ini tentunya menjadi kebanggaan bahwa ternyata infrastruktur jalan raya Indonesia di Pulau Kalimantan tidak kalah dengan jalanan di negara tetangga, tinggal bagaimana merawat dan menjaga agar infrastruktur ini dapat terjaga kondisinya bahkan bisa lebih ditingkatkan.
Terutama beberapa titik dari Batu Kajang mendekati Muara Komam yang memiliki tanjakan dengan derajat yang cukup sadis bagi kendaraan truk ataupun niaga akan menjadi pekerjaan rumah bagi dinas terkait untuk menjadikan rute ini lebih bersahabat bagi mereka
Setibanya di PLBN Entikong, kembali peserta dibuat terkagum-kagum atas perubahan drastis yang terjadi di tempat ini. Terakhir 3C melewati PLBN ini di pengujung tahun 2013 dan kala itu, kondisinya cukup memprihatinkan. Namun kondisi sekarang sangat bertolak belakang dengan dibangunnya fasilitas dengan desain yang modern dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna.
Setelah mengisi formulir lintas batas untuk kendaraan dari Bea Cukai, Dinas Perhubungan, Kepolisian dan Imigrasi maka peserta menuju ke PLBN di Wilayah Malaysia. Tidak ada kesulitan berarti dalam pengurusan dokumen kendaraan di kedua pos lintas batas ini selama kita mengetahui dan mengikuti prosedur yang berlaku.
Peru diingat, bahwa Malaysia menerapkan aturan yang cukup ketat tentang penggunaan kaca film mobil. Kalau mau aman, gunakan saja kaca film dengan tingkat kecerahan 70% untuk semua kaca. Ingat 70% kecerahan, bukan tingkat kegelapannya. Bahkan, Brunei menerapkan aturan yang lebih ketat lagi, tidak boleh menggunakan kaca film di mobil.
Selama berada di Malaysia dan Brunei, Captiva Chev Club turut bersilaturahmi dengan komunitas otomotif di kedua negara sahabat tersebut. Hal ini bertujuan agar persahabatan yang telah terjalin selama ini tetap terjaga baik.
Di wilayah Semporna – Sabah, 3C disambut Tawau 4x4 yang diwakili Bro Sky Mel dan dilanjutkan acara tukar cinderamata.
Demikian juga di Brunei, 3C berkesempatan untuk bertemu rekan–rekan dari komunitas offroad Brunei yaitu Bro Zainal dan rekan yang telah menunggu di Rasau dan membawa rombongan untuk keliling kota Bandar Sri Begawan.
Bagi Captiva Chevy Club, kegiatan jelajah atau touring menjadi agenda penting karena selain mempererat rasa persaudaraan di antara anggota, juga mengenalkan kepada khalayak bahwa Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dengan keelokan serta keanekaragaman yang luar biasa. Semakin mengenal, akan semakin mencintai bangsa ini.