Motor Injeksi Mati mendadak? Ini Penyebab dan Cara Merawatnya
KabarOto.com - Anda pengguna motor injeksi dan pernah mengalami mesin mati secara mendadak? Tentu bertanya kenapa motor bisa mati? Kali ini KabarOto akan memberikan beberapa informasi tentang penyebab motor injeksi mati mendadak dan cara mengatasinya.
Namun sebelumnya, mesti tahu dulu soal sistem injeksi yang digunakan, misal PGM-FI pada motor Honda. PGMFI kependekan dari Programed Fuel Injection, yang merupakan sistem suplai bahan bakar dengan teknologi kontrol elektronik, yang mampu memasok bahan bakar dan oksigen secara optimum sesuai dengan kebutuhan mesin di setiap keadaan.
Lalu apa yang membuat motor dengan teknologi itu mati secara mendadak? Ade Rohman, Asisten Manager Technical Training PT Daya Adicipta Motora, distrbutor sepeda motor Honda Jawa Barat memberikan beberapa informasi tentang kenapa motor matik bisa mati dan bagaimana cara merawatnya.

1. Penggunaan Bahan Bakar. Jika ada motor PGM-FI yang sering mati bahan bakar jenis apa yang digunakan oleh konsumen, Premium, Pertamax atau bahan bakar botolan pinggir jalan.
"Harusnya konsumen menggunakan Pertamax yang RON-nya sudah disesuaikan untuk motor injeksi. Kalau pakai Premium, apalagi botolan di pinggir jalan itu akan mengganggu kinerja PGM FI," jelasnya.
2. Komponen Kendaraan tidak terawat dengan benar. Jika ada motor injeksi mati mendadak kemungkinan ada komponen motor yang tidak terawat dengan benar, dengan kata lain ada yang terlewat saat melakukan perawatan.
3. Servis tidak di bengkel resmi. Kemungkinan yang terjadi juga karena konsumen tidak melakukan perawatan di bengkel resmi yang sudah memiliki alat untuk merawat motor injeksi.
Cara Mencegahnya:
1. Selalu menganalisa motor. Harus rajin menganalisa motor berdasarkan kilometer yang sudah ditempuh, sekaligus melihat history servisnya. Hal ini menurut Ade untuk memastikan semua komponen kendaraannya terawat sempurna atau tidak.
"Kondisi kendaraan saat mati mendadak, kilometer atau kecepatan berapa, suhu mesin panas atau dingin. Karena setiap kondisi yang berbeda akan mengerucut ke analisa permasalahan yang berbeda pula, penyelesaiannya pun berbeda juga," tambahnya.
2. Lakukan pemeriksaan di bengkel resmi. Jika memungkinkan harus dilakukan pemeriksaan secara intensif di bengkel resmi seperti AHASS. "Konsumen bisa menceritakan secara detail tentang kondisi kendaraannya kepada mekanik agar dianalisa secara mendalam," tambahnya.
Baca Original Artikel