Nissan Hadirkan Rogue Hybrid di Amerika Serikat, Pinjam Teknologi Mitsubishi Outlander
KabarOto.com - Nissan dilaporkan telah mengonfirmasi rencana peluncuran Rogue plug-in hybrid (PHEV) pada tahun 2025.
Model ini akan menjadi PHEV pertama Nissan di Amerika Serikat, menandai langkah baru dalam strategi elektrifikasi mereka.
Baca Juga: Berpotensi Terbakar, 23 Ribu Unit Nissan Leaf Kena Recall
Menurut laporan Car & Driver, Rogue PHEV ini diperkirakan akan banyak meminjam teknologi dari Mitsubishi Outlander PHEV.
Saat ini, Mitsubishi Outlander PHEV di pasar Amerika Utara dilengkapi dengan mesin 2.4-liter empat silinder yang dikombinasikan dengan dua motor listrik, menghasilkan total output 248 dk.
Namun, model ini baru-baru ini diperbarui di pasar internasional, dan Mitsubishi telah mengonfirmasi bahwa versi terbaru akan segera diluncurkan di Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru.
Jika Rogue PHEV mengikuti pembaruan tersebut, kemungkinan besar akan mengusung mesin 2.4-liter yang sama, dua motor listrik, serta baterai lithium-ion berkapasitas 22.7 kWh.
Sistem ini memungkinkan Outlander PHEV terbaru mencapai jarak tempuh listrik murni hingga 86 km (berdasarkan standar WLTP).
Jika Rogue PHEV tidak mendapatkan baterai yang lebih besar pada awal peluncurannya, mungkin akan menggunakan unit baterai 20 kWh yang lebih kecil, dengan perkiraan jangkauan listrik murni sekitar 61 km berdasarkan pengujian EPA.
Dari segi performa, crossover ini diperkirakan akan memiliki output gabungan sebesar 248 dk dan torsi 450 Nm.
Setelah peluncuran Rogue PHEV, Nissan juga direncanakan akan memperkenalkan model e-Power pada tahun 2026.
Meski belum ada kepastian mengenai model mana yang akan menggunakan teknologi ini di pasar Amerika Serikat, e-Power menawarkan pendekatan unik terhadap elektrifikasi.
Baca Juga: Tampil Lebih Modern, Nissan Magnite Facelift Resmi Meluncur
Berbeda dengan hibrida konvensional, roda kendaraan e-Power digerakkan sepenuhnya oleh motor listrik, sementara mesin bensin hanya berfungsi sebagai generator untuk mengisi ulang baterai.
Sistem ini memberikan keuntungan pengendaraan listrik tanpa kekhawatiran mengenai jangkauan yang sering dikaitkan dengan kendaraan listrik murni.
Baca Original Artikel