Pengujian RON Menggunakan Alat Oktis-2 Melalui Simulasi Pengukuran 12 Sempel Bensin
KabarOto.com - Dr Tri Yuswidjajanto selaku pakar Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan pengukuran Research Octane Number (RON) menggunakan alat Oktis-2.
Metode pengukuran dilakukan pada 12 sempel bensin RON 90,92, 95 dan 98 dari beberapa merek SPBU di Indonesia.
“Pengujian ini sekaligus membuktikan apakah pengukuran RON Bensin dengan Oktis-2 tersebut akurat atau tidak,” ujar Billy Riestianto, Editor In Chief Otohub.co di sela-sela pengujian.
Selain itu, pengukuran tersebut juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang pengukuran RON yang benar.
Baca Juga: Sedan Listrik Mazda 6e Diluncurkan di Inggris Tahun 2026, Calon Penerus Mazda 6 Bensin

Alat Ukur Oktis-2
Pada saat pengujian, disiapkan dua alat ukur Oktis-2 untuk perbandingan pengukuran.
“Terbukti dalam satu bahan bakar ada hasil RON sama tapi ada juga yang berbeda. Jadi secara prinsip alat Oktis-2 tidak terlalu stabil atau akurat,” jelas Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
Oktis-2 diseting berdasarkan acuan pengukuran Rusia atau Eropa (PYC). Karena standar Rusia dan Eropa menggunakan standar RON seperti di Indonesia.
Alat ini juga bisa diseting untuk standar Amerika (USA), namun standarnya AKI atau Anti Knocking Index.
Baca Juga: Salah Setel AC Kendaraan Pengaruhi Konsumsi BBM? Ini Penjelasannya
Proses Pengukuran
AKI merupakan rata-rata dari penjumlahan MON (Motor Octane Number) dan RON. MON lebih rendah sekitar 6 – 12 poin dibanding RON, sehingga AKI lebih rendah 3 – 6 poin di bawah RON. Standar ini berbeda dengan Indonesia.
Lewat mencelupkan pipa ke dalam sampel bahan bakar otomatis alat membaca sifat dielektrik dari cairan bahan bakar.
Untuk membuktikannya dilakukan tiga kali pembacaan data pengukuran. Hasilnya semua angka dikorelasikan dengan RON adalah di atas angka klaim yang dibuat oleh produsennya.
Sebetulnya alat ini mengukur sifat dielektrik dari senyawa bahan bakar, hanya saja dikorelasikan dengan RON.
Baca Juga: Dampak Buruk Kendaraan yang Sering Gunakan BBM Kualitas Rendah
“Alat ini tidak mencerminkan kondisi sebenarnya karena tidak ada pembakaran. Definisi RON adalah ketahanan bahan bakar untuk tidak terbakar dengan sendirinya di bawah tekanan dan temperatur yang tinggi (detonasi). Untuk mengetahui RON yang tepat harus dites dengan CFR engine di 600 RPM”, tambah Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri
Pada saat bersamaan juga diuji RON sampel bahan bakar sejenis di laboratorium independent menggunakan Coordinating Fuel Research (CFR) Engine. Pengujian sesuai standar metode American Society for Testing and Material (ASTM) D2699.
Seluruh proses pengujian divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi. Rangkain pengukuran berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dan diuji langsung oleh operator memiliki sertifikat.
Baca Original Artikel