Perjalanan BMW Seri 3 Dari Masa ke Masa
KabarOto.com - Tak dapat dipungkiri, Seri 3 merupakan salah satu model legendaris dari pabrikan mobil asal Jerman, BMW. Sejak pertama kali diperkenalkan tahun 1975, BMW Seri 3 terus berevolusi hingga kini memasuki generasi ketujuh.
Bila melihat perjalanannya, BMW Seri 3 merupakan penerus dari 2002 coupe, dan terlahir sebagai sebuah sedan sport kompak yang memiliki karakteristik handling mumpuni dan menyenangkan untuk dikemudikan sendiri.
Baca Juga: Mengenal Silsilah Generasi Monster “Godzilla” Nissan GT-R
Hal tersebut merupakan cerminan dari sheer driving pleasure, yang menjadi ciri khas BMW dalam menciptakan sebuah mobil. Selama lebih dari 40 tahun, BMW Seri 3 menjadi salah satu model paling laris. Mari kita simak evolusi BMW Seri 3 dari masa kemasa:
BMW E21 – Generasi pertama

- Periode: 1975-1983
- Tenaga: 75-143 dk
- Varian: Sedan (2-pintu), Convertible
Diluncurkan secara resmi pertama kali ke dunia, di Stadion Olimpiade Munich, pada 1975, E21 merupakan BMW Seri 3 pertama sebagai penerus BMW Seri 02 yang legendaris. Desainnya yang sporty, merupakan gagasan brilian dari Paul Bracq, BMW Director of Design.
Paul merancang mobil ini dari tahun 1970 hingga 1974. Generasi pertama dari BMW Seri 3 ini, terkenal dengan desainnya yang khas, dengan garis lipatan (nat) di sepanjang bodi.
E21 ini mengaspal mulai 1975 hingga 1983 dengan varian BMW 315, BMW 316, BMW 318, BMW 318i, BMW 320, BMW 320/6, BMW 320i, dan BMW 323i. Model awal BMW Seri 3 ini adalah sedan kompak dua pintu dan ada juga varian convertible yang atapnya bisa dibuka.
Sebagai informasi, huruf E pada BMW Seri 3 adalah kode yang berasal dari awalan kata "entwicklung" dari bahasa Jerman yang berarti pengembangan. Bagian mukanya mudah dikenali dengan kidney grille ukuran besar, sepasang lampu utama berbentuk bulat, serta Hofmeister kink pada C-pillar.
Dari varian BMW 320 ke atas, BMW mengenalkan tampilan baru yakni menggunakan dua pasang lampu bulat. Jika dilihat dari belakang, aura sporty begitu terutama kental, terutama bagian bagasi dengan lampu belakang yang unik.
E21 juga menjadi produk inovatif bagi BMW, karena memiliki bentuk dashbor yang miring ke arah pengemudi. Selanjutnya, desain dasbor seperti ini digunakan untuk semua model BMW.
BMW E30 – Generasi kedua

- Periode: 1982-1994
- Tenaga: 66-175 kW / 90-238 dk
- Varian: Sedan (2 and 4-pintu), Convertible, Touring, M3 (sebagai Coupe dan Convertible)
Generasi kedua BMW Seri 3 ini lahir pada tahun 1982 di Maroko. Garis desain bodi model ini tampil lebih halus dan membulat, dengan bagian depan yang ramping. Dari hasil dari tes terowongan udara, desain baru ini memiliki koefisien sangat rendah, hanya 0,37.
Semua model generasi kedua yang diproduksi, memiliki lampu depan kembar sebagai standar. Sejak saat itu, desain lampu kembar tetap bertahan hingga beberapa dekade pada BMW Seri 3.
Dua tahun setelah peluncuran, BMW Seri 3 convertible dan model-model BMW M3 pertama menyusul. BMW memproduksi model M3, karena ingin ambil bagian dalam German Touring Car Championship (DTM).
Selanjutnya, E30 juga hadir dalam model Touring pada tahun 1987, setelah diluncurkan sebagai prototipe yang dibangun oleh karyawan BMW Max Reisbock.
Ada cerita unik mengenai awal model Touring ini. Awalnya, Reisbock ingin mengajak keluarganya berlibur, tetapi ternyata bagasi BMW Seri 3 sedan dengan desain notchbacknya, tidak memiliki ruang yang dibutuhkan.
Terlatih sebagai seorang insinyur bodywork, Reisbock memotong C-column dan menggesernya ke belakang, sehingga menciptakan station wagon pertama yang ditawarkan oleh BMW.
BMW E30 juga merupakan BMW seri 3 pertama yang resmi dijual di Indonesia, dengan tipe 318i Sedan. Model awalnya menggunakan mesin M10, sedangkan model facelift yang hadir pada tahun 1989 menggunakan mesin M40.
BMW E36 – Generasi ketiga

- Periode: 1990-2000
- Tenaga: 73-236 kW / 99-321 dk
- Varian: Sedan, Coupe, Convertible, Touring, Compact, M3 (sebagai Sedan, Coupe, dan Convertible)
Masuk ke era 90-an, generasi ketiga dari BMW Seri 3 dianggap merupakan salah satu kemajuan desain paling signifikan dalam sejarahnya. Bahasa desainnya lebih formal dan mewah, dengan A-line dan C-line yang sangat miring.
Selain itu, BMW generasi ke-3 berkode E36 ini, juga terkenal karena tetap mengadopsi lampu depan kembar, namun dipasang di bawah penutup kaca (cover), layaknya mobil modern di masanya. Jujur saja, E36 merupakan salah model seri 3, yang memiliki desain yang tak lekang oleh waktu.
Total terdapat delapan varian yang lahir dari Seri 3 E36, sehingga menjadikannya sebagai model BMW yang memiliki rentang gaya bodi terlengkap. Pilihannya adalah Sedan, Coupe, Convertible, Touring, Compact, dan M3. Khusus M3, hadir dalam tipe Sedan, Coupe, atau Convertible.
Berbicara mengenai E36 Compact, model ini memiliki dua buah pintu dengan desain bagian buntut layaknya Hatchback, yang panjangnya 22,5 cm lebih pendek dari Coupe. Bisa dibilang, BMW Seri 3 Compact yang diluncurkan pada 1994 ini, mewakili sesuatu yang baru dalam jajaran Seri 3.
Meski terkesan aneh, nyatanya BMW Seri 3 Compact ini malah diterima dengan baik oleh konsumen BMW. Mulai dari awal meluncur, E36 Compact menjadi model dengan penjualan tertinggi ketiga, setelah Sedan dan Coupe.
E36 pertama kali diluncurkan di Jerman pada tahun 1991, dan masuk ke pasar dunia termasuk Indonesia dan Amerika Serikat untuk model tahun 1992. Model yang tersedia di Indonesia adalah 318i, 320i, 323i dan 325i.
BMW E46 – Generasi keempat

- Periode: 1997-2006
- Tenaga: 77-265 kW / 105-360 dk
- Varian: Sedan, Coupe, Convertible, Touring, Compact, M3 (sebagai Coupe dan Convertible)
Tahun 1997 menjadi saksi dari peluncuran generasi keempat BMW Seri 3. Sama seperti sebelumnya, Sedan adalah model pertama yang dirilis, disusul oleh Coupe, Convertible, Touring, Compact, dan M3.
Bila generasi E36 menjadi ikon di era 90-an, maka generasi keempat BMW Seri 3 dengan E46 ini menjadi ikon 2000-an. BMW E46 termasuk mobil yang dianggap sukses, penjualan tertinggi E46 terjadi pada tahun 2002, dengan 561.249 unit terjual di seluruh dunia
Pada generasi keempat ini, BMW juga meluncurkan versi diesel pertama, dengan BMW 320d yang dilengkapi teknologi direct fuel injection. Mesin pada mobil ini menyemburkan tenaga hingga 136 daya kuda dan konsumsi bahan bakarnya hanya 5,7 liter untuk mencapai jarak 100 kilometer.
Untuk pertama kalinya, perbedaan styling yang signifikan juga terlihat dalam jajaran Seri 3, dengan model Coupe, Convertible, dan Compact masing-masing memiliki bentuk bahasa sendiri.
Dilihat dari samping, profil atapnya diberi lekukan yang lebih menonjol. Ini menciptakan ruang kepala lebih besar bagi penumpang di belakang. Perubahan desain baru itu meraih sukses, dengan 3.266.885 unit terjual di seluruh dunia. BMW Seri 3 generasi keempat ini menjadi model BMW terlaris sepanjang masa.
BMW E90 – Generasi kelima

- Periode: 2005-2013
- Tenaga: 90-331 kW / 122-450 hp
- Varian: Sedan, Coupe, Convertible, Touring, M3 (sebagai Sedan, Coupe, dan Convertible)
Di Geneva Motor Show pada Maret 2005, BMW memperkenalkan generasi kelima dari Seri 3. Di sisi desain, E90 ini hadir dengan perubahan yang dapat dikenali dengan Kidney Grille BMW serta sepasang lampu ganda khas BMW di era modern.
Karena desain dan teknologi yang disematkan, hanya selang setahun setelah diluncurkan, E90 berhasil mendapat penghargaan sebagai World Car of the Year di New York, Amerika Serikat.
Generasi kelima BMW Seri 3 sering disebut dengan keluarga E9x. Pasalnya memang ada beberapa kode model. Untuk sedan disebut dengan E90, wagon E91, coupe E92, dan convertible dengan sebutan E93. Baru di generasi ini BMW memisahkan kode produksi tersebut untuk jajaran BMW Seri 3.
Di era ini BMW menggunakan bahan campuran magnesium-aluminium untuk badan mesin, sehingga bobot mesin hanya 161 kilogram. Tidak hanya itu, untuk mesin enam silinder pada BMW 335i, dibekali dengan BMW TwinPower dan High Precision Injection Technology.
Sedangkan untuk BMW Seri M3, menggendong mesin Natulary Aspirated berkonfigurasi V8, yang mendapat penghargaan International Engine of the Year. Tenaganya sendiri diklaim dapat mencapai 414 daya kuda.
BMW F30 – Generasi keenam

- Periode: 2011 dan 2018
- Tenaga: 116-460 dk
- Varian: Sedan, Touring, Gran Turismo, M3
Boleh dibilang, BMW Seri 3 generasi keenam ini mewakili era elektrifikasi. Karena untuk pertama kalinya, jajaran mesinnya memiliki opsi hibrida (ActiveHybrid 3, disusul oleh 330e iPerformance). Mesin yang digunakan F30 ini juga menjadikan turbocharger sebagai perlengkapan standar.
Bila lima generasi BMW Seri 3 menggunakan kode E, generasi keenam ini menggunakan kode F untuk pertama kalinya. Desainnya terlihat lebih mewah, bahkan hampir menyamai BMW Seri 5.
Satu detail yang mencolok adalah, lampu depan yang terhubung ke kidney grille. BMw Seri 3 generasi keenam ini juga telah berevolusi dalam hal ukurannya, dengan peluncuran versi Gran Turismo yang lebih panjang.
Varian baru ini menambahkan profil atap coupe ke sedan dan memiliki jarak sumbu roda yang lebih panjang. Manfaatnya, terutama bagi penumpang di bagian belakang, adalah tambahan ruang bagi kaki dan kepala.
Sejalan dengan perkembangan zaman, gaya individu sangat ditekankan. Sehingga konsumen BMW bebas untuk menyesuaikan spesifikasi sesuai keinginannya, dengan memilih dari berbagai material dan warna. Ada tiga trim level lain yang tersedia di samping M sports package, yakni Modern line, Sports line, dan Luxury line.
Dua dari model Seri 3 diganti namanya menjadi Seri 4, dengan menggunakan model coupe dan convertible untuk menciptakan seri baru. Sementara Sedan, Touring, dan Gran Turismo tetap di bawah label BMW Seri 3, Convertible, Coupe, dan Gran Coupe membentuk keluarga mereka sendiri, yaitu BMW Seri 4.
BMW G20 - Generasi Ketujuh

- Periode: 2018 sampai saat ini
- Tenaga: 259 dk
- Varian: 4-door sedan/saloon (G20) 5-door wagon/estate (G21)
Walau generasi keenam dari BMW Seri 3 masih diproduksi dan resmi mengaspal di seluruh dunia, namun pada 2 Oktober 2018 BMW sudah mengenalkan generasi ketujuhnya. BMW Seri 3 ini gen 7 resmi dikenalkan pada ajang Paris Motor Show, dengan kode G20. Kode yang berbeda lagi dari generasi sebelumnya.
Model baru itu juga telah hadir di Indonesia, dengan tipe 330i M sport. Dapur pacunya menggunakan mesin bensin 4 silinder segaris TwinPower Turbo terbaru, berkapasitas 2.0 Liter. Mesin tersebut diklaim mampu menghasilkan tenaga sebesar 259 dk dan torsi sebesari 400 Nm.
Tenaga yang cukup besar tersebut, lantas disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis 8 percepatan Steptronic. All New BMW 330i M Sport hadir dengan sejumlah fitur yang menarik.
Sebut saja lampu BMW Laserlight, adaptive M Suspension, lane departure warning, dan pedestrian warning dengan city braking function yang kini sudah bisa mendeteksi pengguna sepeda.
Baca Original Artikel