Seiring Perkembangan Jaman, Ini yang Perlu Anda Ketahui Tentang TPMS

Aliyyu Senin, 12 Agustus 2024

KabarOto.com - Seiring dengan perkembangan teknologi otomotif yang semakin canggih, kendaraan modern saat ini semakin banyak mengandalkan sistem komputerisasi.

Salah satu sistem penting yang hadir di hampir semua kendaraan baru adalah Sistem Pemantauan Tekanan Ban atau Tire Pressure Monitoring System (TPMS). Sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan kepada pengemudi jika tekanan udara pada ban berada di bawah standar yang ditetapkan.

Baca Juga: 3 Tips Penting Memilih Pelek Aftermarket untuk Kendaraan

Peringatan ini biasanya ditandai dengan lampu indikator yang menyala di dashboard kendaraan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang cara kerja TPMS, fungsi lampu peringatan tekanan ban, dan langkah-langkah yang harus diambil ketika lampu tersebut menyala.

Pemahaman Sistem Pemantauan Tekanan Ban (TPMS)

Indikator TPMS (Carbuzz)

Dilansir dari Carbuzz TPMS mulai diwajibkan di Amerika Serikat pada 2007 untuk semua kendaraan baru. Tujuan utama dari regulasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan keselamatan berkendara. Sistem ini terbagi menjadi dua jenis utama: sistem 'direct sensing' dan 'indirect sensing'.

Pada sistem 'direct sensing', sensor tekanan ban dipasang di dalam roda kendaraan. Sensor ini secara langsung mengukur tekanan udara dalam ban dan mengirimkan data tersebut ke modul penerima. Ketika tekanan ban turun di bawah ambang batas yang telah ditentukan, modul TPMS akan menyalakan lampu peringatan tekanan ban.

Sedangkan pada sistem 'indirect sensing', sistem ini menggunakan sensor kecepatan roda untuk mendeteksi tekanan ban yang rendah.

Ketika tekanan ban menurun, ukuran ban tersebut juga akan sedikit berkurang, sehingga ban tersebut akan berputar lebih cepat, dibandingkan dengan ban yang memiliki tekanan normal. Perbedaan kecepatan ini kemudian akan terdeteksi oleh sistem dan menyebabkan lampu peringatan tekanan ban menyala.

Fungsi dan Arti Lampu Peringatan Tekanan Ban

Peringatan saat satu ban alami kurang angin

Lampu peringatan tekanan ban pada umumnya berwarna kuning dan berbentuk seperti ban yang kempes dengan tanda seru di tengahnya. Banyak pengemudi yang keliru mengira bahwa lampu ini adalah lampu peringatan mesin atau pengingat perawatan.

Baca Juga: Tips Membersihkan Noda di Kaca Film Mobil, Ini Caranya

Lampu peringatan tekanan ban memiliki dua mode utama: berkedip dan menyala terus-menerus. Jika lampu berkedip, kemungkinan besar ada masalah dengan sensor yang tidak berfungsi dengan baik.

Sementara itu, jika lampu menyala terus-menerus, itu menandakan bahwa satu atau lebih ban mengalami tekanan yang rendah. Dalam beberapa kasus, lampu dapat berkedip sejenak ketika kendaraan baru dinyalakan dan kemudian tetap menyala, yang menunjukkan bahwa ada sensor yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Ambang Batas Tekanan Ban dan Inisialisasi Sistem

Plakat informasi tekenan angin pada ban

Beberapa kendaraan dilengkapi dengan tombol pengaturan tekanan ban yang berfungsi untuk mengatur ulang atau menginisialisasi sistem. Pada kendaraan tertentu, tombol ini juga digunakan untuk menetapkan ambang batas tekanan ban.

Ambang batas ini adalah titik spesifik di mana lampu peringatan tekanan ban akan menyala. Biasanya, ambang batas tekanan ban ditetapkan sekitar 30 psi, dan lampu peringatan tekanan ban tidak akan menyala sampai tekanan ban turun di bawah 23 psi.

Pada kendaraan dengan sistem 'indirect sensing', TPMS perlu diinisialisasi kembali setelah ban diputar, diganti, atau setelah tekanan ban diatur ulang.

Cara Mengatasi Lampu Peringatan Tekanan Ban

Indikator menyalanya sensor TPMS

Langkah pertama dalam mengatasi lampu peringatan tekanan ban yang menyala adalah mengidentifikasi apakah lampu tersebut menyala karena masalah pada sistem, seperti sensor yang rusak, atau karena tekanan ban yang rendah.

Ketika lampu peringatan tekanan ban menyala, disarankan untuk memeriksa semua tekanan ban terlebih dahulu, termasuk ban cadangan.

Jika lampu peringatan tekanan ban menyala dan tidak berkedip, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh tekanan ban yang rendah. Namun, jika lampu berkedip, kemungkinan besar ada masalah pada sistem atau sensor yang memerlukan perbaikan.

Untuk memperbaiki masalah ini, kode kesalahan TPMS dapat diambil dari bengkel atau departemen layanan dealer. Pada kebanyakan kendaraan, perbaikan sensor memerlukan pembongkaran ban, yang sebaiknya dilakukan oleh profesional untuk menghindari kerusakan pada roda.

Baca Juga: Tips Mengoptimalkan Ketahanan Baterai Mobil Listrik

Mengapa Lampu TPMS Menyala Meski Ban Normal?

Ada beberapa alasan mengapa lampu TPMS menyala meskipun tekanan ban tampak normal:

  1. Ambang batas tekanan mungkin perlu diatur ulang.
  2. Sistem mungkin perlu diinisialisasi ulang.
  3. Sensor mungkin mengalami kerusakan.
  4. Sistem mungkin menyimpan kode kesalahan yang perlu diperiksa.

Bagaimana Cara Memperbaiki Sensor TPMS?

Memperbaiki sensor TPMS biasanya memerlukan penggantian sensor tersebut. Sensor tekanan ban memiliki baterai internal dengan masa pakai sekitar 5–7 tahun. Jika perlu, penggantian sensor bisa dilakukan dengan menggunakan sensor universal yang lebih terjangkau dibandingkan sensor asli dari pabrik. Namun, perbaikan ini sebaiknya dilakukan oleh bengkel yang berpengalaman untuk memastikan sensor baru berfungsi dengan baik.

Bagikan

Baca Original Artikel

BERITA TERKAIT