Serba-Serbi Airbag Mobil yang Mungkin Belum Sobat Ketahui
KabarOto.com - Pada mobil-mobil terkini, airbag sudah merupakan fitur keamanan yang wajib ada, bahkan hingga model entry level, lazimnya sudah dilengkapi dual airbags untuk melindungi pengemudi dan penumpang depan.
“Fitur ini membantu melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan dengan kabin mobil saat kecelakaan. Tapi, airbag tidak dapat berfungsi maksimal kalau Anda tidak paham beberapa hal penting terkait fitur safety ini,” kata Yagmin selaku Chief Marketing Auto2000, Rabu (03/07).
Ia bilang, airbag akan bekerja jika ECU airbag mengirimkan perintah yang dipicu oleh sensor yang diletakkan di beberapa titik terutama di bagian depan mobil. Sensor yang menerima gaya dalam jumlah besaran tertentu akan memberitahukan ECU bahwa mobil menerima tabrakan besar.
Baca Juga: ADAS, Fitur Canggih yang Tak Bisa Sembarang Diperbaiki
"Perintah dikirimkan ke Initiator yang akan membakar Propellant Gain & Enhancer sehingga menghasilkan gas yang akan mengembangkan airbag untuk melindungi penghuni kabin mobil. Proses dari benturan hingga airbag mengembang terjadi sangat cepat, tidak lebih dari 0,2 detik saja," jelasnya.
Airbag akan mengembang jika tingkat benturan di atas ambang yang ditentukan, biasanya pada kecepatan kendaraan sekitar 20-30 kpj ketika menabrak frontal penghalang diam yang tidak bergerak seperti tembok.
Batas kecepatan yang mungkin lebih tinggi dari 30 kpj jika membentur sebuah obyek atau penghalang yang dapat bergerak jika tertabrak, seperti menabrak bagian belakang mobil lain. Termasuk benturan keras pada bagian samping dan bawah mobil, tergantung jenis airbag dan sensor yang dipasang.
"Mengingat kecepatan ledakan yang sangat tinggi, kontak penumpang dengan airbag dapat menyebabkan memar. Saat mengembang, airbag juga akan mengeluarkan asap putih. Tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan sedikit iritasi pada mata atau kulit. Keadaan ini tetap lebih baik ketimbang tanpa airbag," ujarnya.
Masalah utama pengguna mobil di Indonesia adalah masih menganggap seat belt mengganggu kenyamanan. Padahal, seat belt atau safety belt atau sabuk pengaman menjaga tubuh supaya tidak terpental saat kecelakaan. Risikonya dapat menghantam kabin atau terlempar keluar mobil yang berpotensi cidera serius.
Selain itu jika tidak memakai seat belt, wajah akan menekan airbag yang sedang mengembang. Akibatnya, Sobat akan kesulitan bernapas waktu airbag bekerja. Efek tumbukan antara kepala dan airbag cukup besar tergantung kuatnya tabrakan, risiko minimal adalah cedera leher.
"Dilarang meletakkan benda apapun di kemudi, apalagi menggantinya dengan setir yang bukan standar. Jangan pula merekatkan stiker atau apapun yang dapat mengganggu fungsi airbag di kemudi. Termasuk memasang aksesori yang dapat mengganggu ketika airbag mengembang," wantinya.
Baca Juga: 3 Fitur Mobil Modern yang Berfungsi Bantu Sobat Saat Musim Pancaroba Ini
Ada kasus airbag penumpang tidak bisa keluar karena ada yang memberi perekat pada titik keluarnya airbag di dasbor. Atau meletakkan barang di atasnya seperti kotak tisu, botol parfum mobil, atau boneka pajangan. Benda tersebut terlempar ke arah penumpang dan mengakibatkan cedera serius.
Hati-hati pula saat mengganti panel interior atau jok mobil dengan bahan berbeda karena dapat menghalangi side airbag dan curtain airbag keluar. Hindari menempatkan anak kecil di bangku penumpang depan. Airbag yang mengembang dapat berbahaya jika mengenai anak, apalagi mereka bisa sangat panik ketika itu terjadi. Paling tepat adalah anak duduk di belakang menggunakan child seat supaya dapat duduk dengan tenang dan aman. Pakaikan seat belt sebagai upaya mencegah cedera saat kecelakaan.
Lantaran sensor tidak terpicu, airbag berisiko tidak terkembang meski mengalami tabrakan yang keras, seperti tabrakan dari samping untuk mobil yang belum memiliki side airbag dan curtain airbag. Atau bila mobil terguling tanpa didahului tumbukan dari depan atau samping mobil.
"Airbag juga berisiko tidak akan mengembang bila terkena dampak tabrakan dari belakang atau kendaraan menabrak obyek yang lebih tinggi seperti bagian belakang truk. Airbag berpotensi pula tidak bisa menunaikan tugasnya kalau tabrakan menyudut atau menabrak tiang tepat di tengah," tutupnya.
Baca Original Artikel