Setelah PSBB, Penjualan Kia Mencapai 400 Unit
KabarOto.com - Setelah Pembatasan Sosial Berskala besar berakhir, PT Kreta Indo Artha (KIA) selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Kia di Indonesia mulai mengizinkan diler untuk menjual kendaraan di pameran kecil seperti Mall dan sebagainya.
Tujuannya untuk awareness brand ke konsumen khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. "Fokus kita memperkenalkan brand KIA ke masyarakat," terang Marketing & Development Division Head KIA, Ario Soerjo.
Baca Juga: Kia Ajak Calon Konsumen Jajal Performa Seltos Di PIK

Selama masa PSBB beberapa waktu lalu, KIA menjual produk-produknya dengan digital marketing, menggandeng online platform. "Memang klise ya jualan online, tapi kita yakin, orang banyak yang memegang handphone," terang Ario saat ngobrol virtual dengan media, Kamis (27/8).
Ternyata dibuktikan oleh mereka, penjualan digital mengalami kenaikan dari platform digital. "Kenaikan signifikan, dari laporan diler 20 persen spk didapat dari aktivitas digital," ujar Ario lagi.
Karena menurut dia, saat PSBB masyarakat banyak yang tidak bisa bepergian, kegiatan melalui ponsel sering dilakukan, "Misalkan mencari mobil, ada diskon, gimik menarik dan mereka tertarik," tambahnya.
Diler dan APM selalu mendukung aktivitas tenaga penjualan, dengan melakukan booking mobil online, booking untuk test drive di rumah konsumen melalui online.

Ario pun menyatakan, sampai Juli 2020 Kia sudah menjual 400 unit. "Masih jauh dari target awal, karena pandemik ini," tambah Ario. Ke depan, mereka akan berusaha sebaik mungkin dan giat mencari celah yang ada.
Saat ini, KIA masih memasarkan 5 produknya, yaitu Kia Rio, Picanto, Rio, Sedona, Seltos dan K2700 Big Up (Pikap). Penjualan terbanyak saat ini masih dipegang Seltos dengan prosentasi 75%. Sisanya 25% Kia Rio, Picanto dan Sedona.
Baca Juga: Lebarkan Sayap Jangkau Konsumen, Kia Buka Diler 3S Di Pulau Dewata
Ke depan, Ario menyatakan, Kia Big Up diprediksi akan meningkat penjualannya. Karena akan ada banyak proyek pengadaan mobil niaga untuk logistik. "Ke depan bisa berubah, kendaraan niaga untuk logistik akan meningkat, kita bisa menyuplai K2700 ke pasar," terangnya.
Baca Original Artikel