Shell Rilis Enam Finalis Think Efficiency 2018

Deni Ferlindungan Selasa, 17 Juli 2018

KabarOto.com - Sebanyak enam dari 100 lebih ide yang dikirimkan para inovator berhak masuk ke tahap final. Selanjutnya, enam finalis tersebut akan mengikuti rangkaian akhir penjurian kompetisi Think Efficiency 2018, yang diselenggarakan Shell Lubricants Indonesia yang bekerja sama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin).

Enam finalis terbaik tersebut mewakili tiga karya terbaik dari masing-masing kategori kompetisi Think Efficiency 2018, yakni kategori inovasi Tribologi dan inovasi Energi.

Baca juga: Jajaran Produk Shell Raih Sertifikasi SNI

"Kami merasa senang dengan antusiasme masyarakat Indonesia dalam mengikuti kompetisi Think Efficiency 2018. Selain para inovator dari dalam negeri, kami menerima karya yang datang dari anak bangsa yang berdomisili di empat negara di luar Indonesia. Karya-karya ini juga datang dari berbagai kalangan mulai dari pelajar SMU, pekerja profesional, hingga para pengajar di Universitas," ujar Dian Andyasuri, Director of Lubricants PT Shell Indonesia.

Peserta kompetisi Think Efficiency 2018 terbuka untuk berbagai usia dan kalangan. Dari karya yang masuk, tercatat usia peserta berkisar antara 18 tahun hingga 64 tahun dengan latar belakang beragam, dari mahasiswa perguruan tinggi, kalangan profesional seperti peneliti, guru, dosen, hingga profesor.

Di kategori inovasi Tribologi, ketiga finalis terpilih antara lain Dr Anggito P Tetuko, MEng dan tim dengan judul karya 'Pengembangan material nano-particle (Fe3O4) sebagai bahan aditif nano-lubricant pada komponen mesin', Daniel Martomanggolo Wonohadidjojo yang membawakan 'Pemodelan dan Simulasi Friction dan Efisiensi pada Excavator dengan Computational Intelligence Controller', dan ide inovasi 'Rancang Bangun Teknologi Dielektrik Berbasis Lapisan Tipis (Thin Film) Kitosan Sebagai Biosensor Deteksi Kualitas Oli secara In-situ' yang diusung oleh Ikhwanuddin.

Tiga finalis untuk kategori Energi adalah tim Innovation Geeks dengan judul karya 'Bio-DME is Future LPG', tim REPGY dengan ide inovasi 'Panel Ondrivoltaic Berbahan Plastik Daur Ulang Terinstalasi dengan Sel Ondri' dan tim PSSL Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang memberikan ide inovasi 'Smart Home Energy Management System'.

Bambang Wahyudi, VP Technical PT Shell Indonesia mengungkapkan kegembiraannya dengan kualitas dan kuantitas karya di bidang tribologi, mengingat kompetisi ini baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia. "Kualitas karya yang masuk telah membuat para panelis harus mendikusikannya dengan detail dan cukup alot untuk menentukan tiga karya yang dapat masuk ke tahap final," paparnya.

Lebih jauh Ia pun berharap, kompetisi ini bisa mendorong lahirnya ide-ide baru dan akan membantu memfasilitasi proses penerapan ide-ide tersebut, sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi positif terhadap industri terkait di Indonesia.

Shell think efficiency 2018

Sementara itu, salah satu co-founder Energy Academy Indonesia (Ecadin), Desti Alkano PhD mengatakan, besarnya animo dari masyarakat dalam mengikuti lomba inovasi Think Efficiency 2018 sangat tidak diduga sebelumnya.

"Karya-karya yang masuk menggambarkan potensi anak bangsa dalam menelurkan inovasi, mulai dari ide-ide dasar sains hingga produk aplikatif yang dapat mencapai pasar," kata Desti.

Keenam finalis Think Efficiency 2018 nantinya akan memamparkan ide mereka di depan para ahli dan praktisi energi dan tribologi pada tahap final yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2018.

Bagikan

Baca Original Artikel