Williams FW14B, Paling Canggih Secara Teknis dalam Kompetisi F1 1991-1992

Benny Suryakusumah Senin, 05 Oktober 2020

KabarOto.com - Pada musim kompetisi balapan Formula 1 1991 dan 1992, tim Williams-Renault dengan kode sasis FW14 dikenal sebagai kendaraan paling kompetitif dan canggih pada masanya. Kombinasi sasis dan mesin Renault sangat ideal, ditambah dengan beberapa komponen canggih membuat FW14B ini dikenal "pintar".

FW14 lahir karena kebutuhan, pada musim 1989 memang Williams cukup kompetitif. Namun masih kurang prestasi bagi Renault sebagai pemasok mesin tim Williams pada saat itu. Hingga akhirnya Adrian Newey bergabung pada 1990, Newey merancang FW14B secara leluasa, apalagi ditunjang sumber daya dan finansial tim William yang besar.

Baca juga:Tim F1 Williams Sudah Laku, Siapa Pemilik Barunya?

Adrian Newey merancang FW14B secara leluasa

Hasil rancangan dari Adrian Newey ini menggoda Nigel Mansell untuk membatalkan rencananya untuk pensiun dari balapan Formula 1 dan bergabung kembali dengan Williams dari Ferrari.

Apa yang menjadi keunggulan dari FW14B? Mesin Renault RS3c/RS4 dikenal tangguh, dikombinasikan dengan gearbox semi-otomatis, kontrol traksi, dan suspensi aktif. Terlepas dari kecepatannya, sebelumnya FW14 masih terlalu rapuh untuk menghalangi Aryton Senna memenangkan gelar juara dunianya secara berturut-turut bersama McLaren.

FW14 memulai debutnya di Grand Prix Amerika Serikat pada 1991. Secara teknis merupakan mobil paling maju dalam kompetisi, tetapi berbagai kesulitan selama musim menghalangi sepak terjang tim.

Mesin V10 Renault yang cukup kompetitif

Williams memiliki mobil yang lebih cepat sepanjang musim dan memberikan performa yang bagus di pertengahan musim untuk Nigel Mansell dan Ricardo Patrese sebagai pembalap Williams. Kendala masih kerap muncul pada mobil ini, mulai dari gangguan transmisi. Hal ini mengganggu tim untuk berkompetisi dengan McLaren yang kala itu membawa Aryton Sena memenangkan titel juara dunia 1991.

Pengembangan selama musim dingin terbukti menjadi pendorong utama, meskipun secara aerodinamis merupakan evolusi dari FW14, termasuk banyak kemiripan geometris dengan mobil Leyton House, karena pengaruh Adrian Newey.

Pada musim balap F1 1992, rancangan Newey memberikan peningkatan downforce maksimal di FW14. Khusus FW14B telah dilakukan peningkatan kinerja dan penyempurnaan pada bagian kontrol traksi dan suspensi aktif, sementara Renault terus berupaya memaksimalkan mesin V10. Akhirnya duet Mansell dan Patrese mendominasi musim balap tersebut.

Kinerja suspensi aktif ini yang menjadi sorotan, perangkat ini mampu mengatur kekerasan peredamannya agar sesuai dengan kondisi jalan. Dampaknya, keempat roda FW14B mempunyai daya cengkram maksimum walaupun lintasan dalam kondisi hujan dan tikungan.

Mansell meraih rekor 9 kemenangan dalam satu musim dengan FW14B, sementara Patrese memilih FW14 dengan alasan lebih klop dengan penggunaan suspensi pasif. Namun rancangan Newey memberikan peningkatan downforce membuat gaya mengemudi agresif dari Mansell menjadi lebih baik.

Baca juga: Williams Racing Rilis Corak Baru Menjelang Pembuka Musim 2020

Suspensi aktif pada FW14B

Pada musim 1992, Williams mengandalkan dua sasis FW14 dan FW14B. Perbedaan utama yang terlihat antara FW14 dan FW14B adalah sepasang tonjolan bulat di atas pushrod depan, berisi teknologi suspensi aktif. FW14B juga menampilkan bagian hidung yang lebih panjang.

Sepanjang musim 1992, FW14B menunjukan keunggulannya dari McLaren MP 4/7A yang menjadi pesaing utamanya. Mansell bahkan mampu berlari lebih cepat dari Aryton Senna, penggunaan suspensi aktif membantu Mansell ketika melahap tikungan dan akhirnya membantunya meraih titel gelar juara dunia F1.

Williams akhirnya menjadi pemenang kejuaraan konstruktor 1992 melengkapi gelar Mansell, tetapi menjadi kurang manis karena Mansell meninggalkan tim, setelah Alain Prost dikontrak. Sementara Patrese pindah ke Benetton.

Mobil paling canggih secara teknis

Kedua versi FW14 memenangkan gabungan 17 grand prix, 21 pole position dan 289 poin sebelum diganti dengan FW15C pada 1993 yang dikendarai Prost. Keperkasaan FW14B inilah yang menggoda Aryton Senna bergabung dengan Williams setelah kontraknya dengan McLaren berakhir pada 1994.

Namun sayangnya, FIA akhirnya mengeluarkan aturan pelarangan penggunaan suspensi aktif seperti yang digunakan pada FW14B dan FW15C. Alhasil, pada 1994 menjadi musim Williams tanpa perangkat pintarnya, akhirnya Senna beberapa balapan mengalami kesulitan saat mengendalikan mobilnya.

FW14B menjadi mobil balap berteknologi canggih secara teknis yang pernah balapan di Formula 1.

Bagikan

Baca Original Artikel