POPULAR STORIES

Perhatikan 5 Hal Ini Saat Mengemudi Mudik Lebaran

Perhatikan 5 Hal Ini saat  Mengemudi Mudik Lebaran Ilustrasi Posisi Duduk yang Tepat (KO/Edo)

KabarOto.com – Mengemudi dalam waktu lama, seperti saat melakukan ritual mudik dan terjebak di tengah kemacetan memang sangat melelahkan. Terlebih bila posisi duduk pengemudi tidak tepat karena dapat menyebabkan nyeri pada leher, dan punggung.

Baca Juga: Keren... Ini Sosok Ferrari 488 GTB 70th yang Hanya Satu Unit di Indonesia

Selain itu, posisi duduk yang tidak tepat ternyata juga dapat meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan. “Duduk dengan posisi sempurna adalah suatu keharusan saat mengemudi, tujuannya untuk mengantisipasi kejadian yang tak terduga," ujar Director Training Safety Defense Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana.

Berikut tips posisi duduk yang aman saat berkendara :

1. Punggung harus Menempel pada Sandaran.

Hal ini bertujuan agar sensitivitas tubuh terhadap gerakan kendaraan terus terjaga. Selain itu, punggung dapat terus ditopang oleh sandaran sehingga tidak cepat lelah.

2. Posisikan Tangan dengan Tepat.

Letakkan tangan kiri dan kanan sesusai angka jarum jam 3 dan 9. Hal ini akan mempermudah pengendara saat memutar roda kemudi, serta membuat tangan tidak cepat lelah.

3. Setel Kaca Spion dengan Posisi yang Tepat

Hal ini perlu dilakukan agar memudahkan mata memantau kondisi di sekeliling dan belakang mobil, tanpa perlu menggerakkan kepala secara berlebihan. Posisi spion yang tepat juga dapat mengurangi blind spot.

4. Posisi Mengemudi harus Rileks.

Mengemudi dengan posisi yang kaku dapat membuat tubuh menjadi cepat lelah dan menimbulkan rasa nyeri. Carilah posisi yang nyaman, dengan menyetel jok dan setir sesuai dengan tubuh pengemudi. Namun perlu diingat, posisi punggung harus tetap lurus tidak membungkuk.

5. Hindari Menggunakan Sepatu dengan Sol Tebal.

Sepatu yang memiliki hak tinggi dan sol tebal dapat membatasi gerakan kaki dan menyebabkan berkurangnya rasa nyaman saat mengemudi. Selain itu juga mengakibatkan sensitivitas kaki berkurang terhadap pedal, sehingga risiko pengemudi salah menginjak pedal bisa saja terjadi saat kondisi darurat.