Seperti yang kita ketahui, saat sedang berkendara pengemudi harus fokus dengan kondisi lalu lintas serta waspada terhadap sesuatu yang akan terjadi di sekitarnya. Tidak hanya itu, teknik mengemudi tidak bisa dianggap sepele karena hal tersebut berkaitan dengan keselamatan dan keamanan berkendara.

Beberapa waktu lalu KabarOto sudah membahas terkait microsleep, nah kali ini agak mirip masih terkait hal-hal yang bisa membahayakan saat mengemudi. Mungkin beberapa orang sudah tidak asing dengan istilah ABS, tapi jangan salah, bukan soal rem kendaraan loh.

Berkendara merupakan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi, selain itu pengemudi harus memiliki keahliah multi-tasking loh. Selepas bekerja biasanya keadaan fisik menjadi letih, tapi hal ini bukan penyebab seseorang terserang microsleep.

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) tidak terlalu umum dan dikejar-kejar oleh banyak masyarakat Indonesia. Padahal, di beberapa negara bagian sertifikat seperti ini sangat membantu untuk mendapat pekerjaan loh. Karena jika sudah memiliki sertifikat profesi, keahlian yang dimiliki sudah terbukti.

Mengemudi dalam waktu yang lama, seperti saat melakukan ritual mudik dan terjebak di tengah kemacetan memang sangat melelahkan, terlebih bila posisi duduk pengemudi tidak tepat, karena dapat menyebabkan nyeri pada leher, dan punggung.

Menurut penelitian yang dilakukan Citroen dan British Chiropractic Association (BCA), jutaan pengendara berpotensi memiliki risiko nyeri leher dan punggung akibat dari posisi mengemudi yang salah.

Banyak yang menganggap, bahwa mengemudikan mobil itu sesuatu yang mudah. Selagi dapat membuat mobil melaju, sebagian orang akan merasa dirinya sudah layak untuk mengemudi. Padahal ada banyak faktor yang harus diperhatikan saat mengendarai mobil.