KabarOto.com - Memasuki 50 tahun hadirnya Isuzu di Indonesia, pihaknya mengaku melihat banyak peluang dan tantangan yang sudah siap untuk dihadapi. Berbagai kegiatan dan kampanye untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
“PT IAMI juga akan meningkatkan bisnisnya dengan memperluas lingkup usahanya serta menggaet lebih banyak konsumen di tahun 2024. Langkah-langkah konkret yang akan diambil meliputi peningkatan portofolio produk dan penyempurnaan layanan purna jual, memaksimalkan pabrik Isuzu di Karawang, memperbesar ekosistem dan stakeholder, sampai memperkuat pilar-pilar bisnis PT IAMI,” ujar President Director PT IAMI, Yusak Kristian Solaeman.
Baca Juga: Honda Gandeng Isuzu Jalankan Proyek Truk Hidrogen Giga Fuel Cell
Pada tahun 2024, PT IAMI sudah menargetkan diri untuk menjual lebih dari 30 ribu unit kendaraan niaga dengan berbagai model atau diperkirakan setara kontribusinya terhadap lebih 30 persen pangsa pasar kendaraan niaga serta meningkatkan pertumbuhan bisnis sparepart hingga 11,3 persen.
Selain itu, PT IAMI juga berencana untuk melakukan pengembangan utilitas pabrik menjadi 75 persen untuk memenuhi permintaan pasar. Konten lokal pada produk-produk Isuzu Indonesia juga akan ditingkatkan agar bisa menghasilkan efisiensi dan efektivitas sehingga akhirnya konsumen mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca Juga: Modifikasi Isuzu Panther Pikap Konsep OEM Offroad
Langkah tersebut sudah mempertimbangkan proyeksi pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mencapai lebih dari 5 persen di tahun 2024. Menurut pihaknya, proyeksi ini sangat positif bagi Bangsa Indonesia karena pertumbuhan yang akan dialami oleh Indonesia jauh di atas pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan hanya terjadi 2,9 persen.
"Tahun 2024 yang kental dengan suasana politik karena Pemilihan Umum (Pemilu) juga berpotensi menjadi tantangan sekaligus peluang yang bisa dimanfaatkan PT IAMI untuk meningkatkan pertumbuhan. Peningkatan perputaran uang yang diperkirakantembus di Rp179 triliun sanggup mendorong pertumbuhan di sektor retail, tekstil, dan logistik, seluruhnya ini membutuhkan kendaraan niaga sebagai bagian dari bisnisnya," tutupnya.
