KabarOto.com - PT Wacana Prima Sentosa kembali menghadirkan Aki Massiv Thunder untuk kendaraan jenis SUV dan MPV di Indonesia. Aki Massiv Thunder maintenance free ditawarkan mulai dari 30 sampai 95 ampere dengan harga kisaran Rp 600 ribu sampai Rp 1 jutaan. Aki ini dibuat di Indonesia dan menggunakan 70 persen bahan lokal.
Hadi, Direktur PT Wacana Prima Sentosa mengatakan, Massiv Thunder mengalami pengembangan produk. Ada beberapa pembaruan dan pengembangan, di antaranya memiliki daya starter tinggi dan usia pakai yang lebih lama.
Baca juga: Fast Charging Jadi Solusi Persingkat Isi Aki Mobil
Selain itu, desainnya menggunakan pelat baru, memungkinkan distribusi arus listrik di dalam baterai lebih baik dan efektif. Aki ini juga memiliki desain yang tahan terhadap panas dan bebas perawatan.
Pengguna tidak perlu melakukan perawatan, karena jenisnya aki kering, hanya saja harus sering mengecek kondisinya dengan alat yang bisa didapat di toko online. Jika kadarnya sudah di bawah 80 persen, maka aki harus diganti. Terakhir desainnya dibuat menarik, sesuai dengan gaya kendaraan saat ini.
Perusahaan ini menyasar kalangan millenial dengan usia 17 sampai 35 tahun. Dia menuturkan perihal pasar yang diambil. "Kita tahu ada dua merek yang dominan dan sudah 30 tahun lebih. Kalau kita di segmen yang sama kesulitan penetrasi," terangnya, di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Rabu (08/12).
Dua merek tersebut juga menjadi batterai di pabrikan mobil (OEM), sehingga mereka menyasar kalangan muda yang diklaim menjadi smart generation.
"Generasi millenial itu kan selalu menyeimbangkan antara pengeluaran dan benefit yang ddapat. Brand ini menjadi berimbang posisibya, di level millenial," ucapnya.
Untuk bersaing di pasar ini, PT Wacana Prima Sentosa juga terus mengembangkan jalur distribusi. Di Jawa sudah memiliki banyak jaringan, mereka pun mertambah ke Sumatera.
"Kami sudahmemiliki diler kemitraan. Dan tahun ini masuk ke Sulawesi dan Nusa Tenggara," ucap Hadi.
Aki Massiv Thunder ini, diklaim juga memiliki tingkat keawetan 10 persen dibanding aki biasa. "Kalau aki biasa bawaan mobil 1,5 sampai 2 tahun, kami 10 persen lebih dari aki tersebut," tambah Hadi.
Bahkan di beberapa daerah, diler mereka melaporkan, jika unit aki yang dipakai konsumen dua tahun lebih.
"Diler kami pernah laporakan, konsumen bisa menggunakan aki sampai dua tahun lebih," tutup Hadi.
