POPULAR STORIES

Akses Jalan Di Perbatasan Kalimantan Barat Terus Diperbaiki

Akses Jalan di Perbatasan Kalimantan Barat Terus Diperbaiki

KabarOto.com - Saat ini pembangunan di Indonesia masih terus berjalan untuk mempermudah akses mobilisasi dari kota satu ke kota lain. Secara bertahap, Kementerian PUPR juga terus membangun jalan paralel di Kalimantan Barat, yaitu perbatasan Indonesia Malaysia.

Selain untuk memudahkan mobilisasi, pembangunan jalan perbatasan juga dilakukan untuk memperkuat daerah dan desa serta membuka isolasi daerah terpencil. Tentunya, ini akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga: Tol Jagorawi Kembali Dilakukan Pemeliharaan, Pengguna Jalan Harap Berhati-hati

"Pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan dengan menciptakan embrio pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan," jelas Menteri PUPR Basuk Hadimuljono.

Saat ini jalan paralel perbatasan Kalimantan Barat terbentang sepanjang 811,32 km. Jalan ini terbagi menjadi dua yaitu jalan non nasional sepanjang 607,81 km dan 203,51 sebagai jalan nasional.

Sampai Juli ini, jalan paralel lebih dari 800 km itu terbentang dari Temajok hingga Batas Provinsi Kalimantan Barat atau Kalimantan Timur.

Selain itu, adapun pembangunan beberapa jalan lainnya seperti Jalan Batas Kapuas Hulu/Sintan ke Nanga Badau sepanjang 4,7 km; ruas Nanga Era ke Batas Kalimantan Timur sepanjang 6,4 km; dan pemeliharaan rutin ruas Temajuk - Nanga Badau dan Nanga Era - Batas Kalimantan Timur sepanjang 471,9 km.

Baca Juga: Rest Area Pertama Di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Hadirkan Fasilitas Yang Lengkap

Pembangunan lainnya yaitu tiga jembatan antara lain ruas Jalan Batas Kecamatan Siding/Seluas - Batas Kecamatan Sekayan/Entikong, Jembatan Ruas Jalan Entikong - Rasau – Badau, dan Jembatan Ruas Jalan Nanga Era - Batas Kaltim.

"Dulu warga Indonesia di perbatasan biasanya berhari-hari jalan kaki dan naik motor belanja ke wilayah Malaysia, sekarang sudah belanja ke ibu kota kecamatan atau desa terdekat karena sudah banyak toko," kata Kepala BPJN Kalimantan Barat Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Herlan Hutagaol.