KabarOto.com - Operasi Zebra Jaya 2019 resmi dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia sejak (23/10). Operasi ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, agar taat pada aturan lalu lintas yang berlaku.
Saat pelaksanaannya, polisi dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) di masing-masing wilayah, punya cara unik sendiri untuk menindak para pelanggar.
Baca Juga: Pengendara Roda Dua Mendominasi Pelanggaran Operasi Zebra Di Jakarta
Satlantas dari Polres Madiun, Jawa Timur misalnya, mereka tidak hanya menilang dan menggelar operasi saja, namun mereka juga memberi apresiasi bagi warga yang lengkap surat dan dokumennya.
Bentuk apresiasi itu berupa kejutan dengan memberikan kue ulang tahun, cokelat dan piagam penghargaan tertib berlalu lintas.
"Kami memberikan kue ulang tahun bagi pengendara yang lengkap suratnya dan kebetulan pada hari ini berulang tahun," ujar Kasat Lantas Polres Madiun AKP Jimmy Manurung, dikutip dari situs resmi Polri (30/10).
Jimmy menambahkan, bahwa kejutan tersebut diberikan agar warga ingat dan sadar pentingnya tertib berlalu lintas. "Harapannya, pengendara yang mendapatkan kejutan dari polisi dapat tersentuh perasaannya dan mengajak warga lainnya untuk selalu tertib berlalu lintas," katanya.
Sementara di Pekanbaru, Riau, gelaran operasi kepolisian lalu lintas bersandi 'Ops Zebra' itu tak kalah menarik. Sejumlah pengendara roda dua yang terjaring razia langsung ditindak dan diberi hukuman yang terbilang kreatif.
Bagi pengendara dengan usia muda yang terjaring razia, diminta membacakan naskah Sumpah Pemuda. Sementara bagi yang sudah berkeluarga dan berumur, petugas kepolisian bersama ustadz dan pendeta, memberikan tausiyah (ceramah) kepada pelanggar.
Baca Juga: Berikut Daftar Titik Operasi Zebra Jaya 2019 Di Jadetabek
"Banyak yang kena razia dalam operasi zebra di kawasan Jalan Sudirman, Pekanbaru. Mereka kita kumpulkan untuk diberi edukasi," kata Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, AKP Emil Putra.
Emil menjelaskan mereka yang terjaring razia zebra dikumpulkan di pos yang ada. Di sana, para pelaku pelanggaran lalu diperlihatkan video kecelakaan yang dapat merenggut nyawa. Setelah itu, polisi dan pemuka agama, langsung memberikan tausiyah.
"Jadi kita berikan gambaran itu, semoga mereka sadar akan pentingnya mentaati rambu-rambu lalu lintas dan kelengkapan berkendaraan," pungkas Emil.
