KabarOto.com - Menjamurnya peminat e-scooter atau skuter listrik di era modern ini di Indonesia menimbulkan regulasi baru. Meski belum ditetapkan secara resmi dalam regulasi atau undang-undang pengguna jalan, namun ada baiknya cara aman berkendara dimulai dari diri sendiri.
Joey Inkiriwang dari Komunitas e-scooter lewat telewicaranya di salah satu stasiun radio, Kamis malam (24/7), menjelaskan, "Memang posisi kita sebagai pengendara skuter listrik masih berada di grey zone atau zona abu-abu, alias belum ada regulasi yang secara undang-undang mengatur cara berkendara, namun, kita punya peraturan wajib untuk keselamatan bersama."
Dasarnya, menurut Joey, pengendara skuter listrik harus sudah bisa mengendarai sepeda terlebih dahulu untuk bisa menguasai dan mengendalikan e-scooter. "Bisa naik sepeda sudah cukup untuk berkendara skuter listrik di jalan raya. Beberapa peralatan keselamatan juga harus digunakan untuk melindungi diri pengendara dari kecelakaan," imbuh pria berbadan subur itu.
Joey bilang, safety riding equipment atau peralatan keselamatan tersebut antara lain helm dan sarung tangan, "Ya, karena 90% kecelakaan fatal penyebab kematian adalah benturan di kepala," jelas pemilik toko e-scooter tersebut.
"Kalau ada member datang dan mau ikut riding namun tak menggunakan riding gear, terpaksa kita larang ikut," imbuhnya.
Menurutnya, cara mengendarai skuter listrik juga harus memiliki etika dan menghormati pengguna jalan lainnya. Seperti sebisa mungkin selalu berada di sisi jalan paling kiri, hindari berkendara di trotoar dan jika harus, maka turun dan tuntunlah skuter.
"Mengapa saya pakai kata "sebisa mungkin"? Karena kita tak selalu bisa di sisi paling kiri, contoh ketika ada angkutan yang parkir atau berhenti lama," tukasnya.
Ia mengingatkan untuk selalu saling menghormati sesama pengguna jalan agar kondisi jalan raya tetap kondusif untuk dilewati bersama.
