POPULAR STORIES

Annisa Suchi Maharani, Si Mungil Yang Tungganggi Moge

Annisa Suchi Maharani, Si Mungil yang Tungganggi Moge Si mungil yang hobi naik motor gede. Walaupun mungil badannya ia tetap enjoy naiki moge. (Foto Dok Pribadi)

Ada cerita tersendiri buat si mungil yang satu ini. Walaupun ia seorang perempuan, tapi ia tetap enjoy untuk mengendarai tunggangan motor gede (moge). Raden Annisa Suchi Maharani nama si mungil yang lahir di Bandung, 5 Mei.

Sebelum menengok mengenai kegiatan Niza, demikian nama panggilan kesayangannya ini, terlebih dahulu kita lirik sejarah bagaimana si mungil ini bisa konsentrasi di dunia motor. Menurut Niza, awalnya ia tertarik dengan dunia motor akibat ia jatuh cinta dengan roda dua milik orangtuanya. Iya, ketika itu sang papanya mempunyai motor sport, Honda GL Pro.

Saat itulah ia melihat motor sport milik papanya adalah motor yang gagah, beda dengan bebek dan motor-motor lainnya. Ia hanya jatuh cinta tetapi belum mempunyai rasa untuk memiliki. Saat ia usia 11 tahun, barulah ia ingin memeluk dan mengendarai motor tersebut. Ia mulai curi-curi motor tersebut untuk belajar. Maklumlah ketika itu ia belum diizinkan untuk mengendarai motor.

Dengan nekatnya ia menarik motor tersebut keluar dan langsung hidupkan kunci kontak. Apa yang terjadi? Pertama kali ia naiki motor tersebut, ia langsung standing dan masuk ke selokan. Namun ia tidak trauma, justru ia mulai melatih kembali. Perlahan tapi pasti, ia bisa menunggangi motor tersebut dengan baik.

"Setelah agak bisa, lalu motornya pun saya pakai keliling-keliling kota. Saya mulai memberanikan diri touring sendiri ke tempat pariwisata di sekitaran kota. Dan, karena saking cintanya ke motorsport, sehingga saya mempunyai keinginan untuk membeli motor tersebut dan menabung. Awal beli motorsport Kawasaki Ninja KR 150, 1997. Yang sampai sekarang motornya masih ada dan masih saya pergunakan sebgai motor latihan freestyle," ungkap Niza menjelaskan kepada kabaroto.com.

Lalu, bagaimanakah ia awalnya mempunyai moge? Karena penasaran. Ia ingin naik motor dengan mesin cc yang besar. Dan, keinginannya ini ia sampaikan kepada suaminya. Bersyukur sebagai suami yang mencintai istrinya, keinginan istrinya diwujudkan. Sang suami membeli moge untuk istrinya.

"Walaupun awalnya canggung karena postur tubuh saya yang mungil ini harus mengendarai motor yang jauh lebih besar dan lebih berat dari motor yang biasa saya kendarai. Tetapi lama kelamaan moge tersebut sudah menjadi bagian dari hidup saya," ujar Niza yang kini tinggal di Bandung, Jawa Barat.

Kini, ia sudah menjadi ladies biker di Women On Wheel (WOW) Indonesia. Baginya, ada arti tersendiri dari kata ladies bikers tersebut. Yaitu, wanita yang tidak manja, tidak cengeng, mandiri sifatnya dan cekatan. Oya, ia masuk ke klub motor yang anggotanya para perempuan semua dikarenakan ia dikenalkan oleh suaminya ke temannya, yang merupakan seorang member WOW Jawa Barat (Jabar).

"Ladies bikers menurut saya adalah Karakter wanita yang kuat, tangguh, mandiri yang mencintai dunia otomotif tanpa mengurangi sisi feminimnya," ungkap Niza.

Sebagai anggota komunitas WOW tentunya ia sudah merasakan touring. Kemana sajakah touring yang ia lintasi? Biasanya perempuan yang menyemprotkan tubuhnya dengan minyak wangi Chanel No. 5 ini, pergi ke wilayah wisata. Baik di daerah Jawa Timur dan Jawa Barat. Pertama touring ia sendirian ke Pantai Balekambang, Jawa Timur dari Bandung, Jawa Barat. Dan, touring pertama bersama komunitas ke Pangandaran, saat ia bergabung dengan klub motor Ninja Fans Club Bandung.

"Touring terakhir saya kemarin bersama WOW dari Bandung ke Lombok-NTB. Ketika Riding di atas motor adalah suatu kesenangan. Karena untuk saya itu bisa menghilangkan rasa penat atau kejenuhan saya dengan rutinitas sehari-harinya. Yang perlu diingat ketika riding adalah harus fokus agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Niza.

Baca Juga: