POPULAR STORIES

Begini Sistem Bubble MotoGP Indonesia 2022

Begini Sistem Bubble MotoGP Indonesia 2022 Sumber Foto : Pertamina

KabarOto.com – Masih dalam kondisi pandemi Covid-19, penerapan protokol kesehatan MotoGP Indonesia menjadi sorotan utama, pihak ITDC memberikan penjelasannya.

Para pembalap MotoGP telah tiba di Sirkuit Mandalika, Lombok untuk menjalani tes pramusim akhir pekan ini. Pihak penyelenggara pun menyiapkan skema agar kegiatan ini berjalan lancar dan tidak menjadi klaster baru Covid-19 varian Omicron.

Baca Juga : Pertamina Grand Prix of Indonesia Nama Resmi MotoGP Mandalika

Fabio Quartararo beraktivitas di sekitar penginapan

Pihak Indonesia Tourism Deveopment Corporation (ITDC) pun menjelaskan sistem skema dan antisipasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang dicemaskan. Selama sesi tes pramusim (11-13 Febuari) sistem bubble berlaku untuk semua pembalap dan anggota tim MotoGP.

Motif batik Sasak di tikungan 15 dan 16, sumber foto : Roadgrip Motorsport Indonesia (RMI)

“Sistem yang diterapkan adalah sistem bubble. Sistem bubble ini mereka datang dari Malaysia langsung dengan dua pesawat shuttle dan landing di Lombok. Di sana, hanya ada tiga lokasi yang diperbolehkan yaitu hotel, sirkuit, dan gym (tempat olahraga). Kami berusaha memperkuat sistem ini dengan pendampingan untuk setiap perjalanan kru dan pembalap yang berjumlah 526 orang,” ungkap Abdulbar M Mansoer selaku Direktur Utama ITDC, Rabu (9/2).

Baca Juga : All New Honda Vario 160 Jadi Motor Paddock Mandalika

Alex Rins melihat sirkuit Mandalika

Melalui skema ini, pergerakan setiap pembalap dan kru tim dibatasi meskipun mereka tidak harus menjalani karantina. Abdullar juga menambahkan kegiatan mereka dilakukan dengan pengawasan ketat. Tak cuma selama tes pramusim, skema ini akan berlaku saat balapan pada 18-20 Maret mendatang.

Aleix Espargaro memanfaatkan sirkuit Mandalika untuk bersepeda

“Mereka boleh beraktivitas seperti olahraga, hotel, dan sirkuit. Jadi, dari pihak panitia yang mengawasi sangat ketat. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga. Sebelum mengawasi para pembalap dan kru, seluruh panitia sudah menjalani tes PCR. Jadi, kami berawal dari negatif, dan terakhir pada ajang WSBK kami juga berhasil untuk tidak menjadi klaster baru,” tutup Abdullah.