POPULAR STORIES

Beli Truk Bekas Impor Bakal Terjerat Beragam Risiko

Beli Truk Bekas Impor Bakal Terjerat Beragam Risiko Kebijakan penghentian impor truk bekas (Istimewa)

KabarOto.com - Beberapa tahun lalu, tren impor truk bekas sempat marak. Hal itu dikarenakan perubahan akan standar emisi di negara asal truk seperti di Jepang. Dampaknya, banyak beredar di Indonesia truk-truk yang memiliki standar emisi yang tak sesuai. Seperti truk dengan standar emisi Euro 0 - 2.

Menanggapi hal itu, Edy J Oekasah Executive Advisor PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) pun angkat bicara. Ia menjelaskan, banyak truk yang tidak sesuai standar masuk ke Indonesia.

"Tren impor truk bekas itu banyak dari dulu yang asalnya dari Jepang. Sekitar 5 atau 6 tahun lalu, rata-rata itu masih standar Euro 0 hingga 2 yang di sana dilarang karena telah mengubah standarisasi. Sementara di Indonesia masih belum memberlakukan hal itu. Alhasil truk bangkai di sana dikirim deh ke sini. Untungnya sekarang sih sudah menipis," ujar Edy saat ditemui Kabaroto di JCC, Senayan, Jakarta.

Baca juga: Sambut Imlek, Beli Isuzu ELF Dapat HOKI

Lebih lanjut Edy menjelaskan, peredaran truk tersebut terbesar berada di pulau Jawa dan Kalimantan (yang menerima impor truk bekas).

"Biasanya itu beredar truk-truk bekas ada di Jawa dan Kalimantan. Untuk yang model setir kanan biasanya pengekspor berasal dari Hongkong. Karena setir kiri butuh modifikasi lagi dan itu sulit," bebernya.

Saat dikonfirmasi mengenai kebijakan baru pemerintah yang ingin menyetop ekspor truk bekas impor, Edy menyambut baik kebijakan tersebut. Ia mengklaim kebijakan baru tersebut dapat berdampak positif bagi industri otomotif di Indonesia.

"Jika benar disetop ya bagus dong. Karena di luar negeri saja sudah dibuang, kok malah di kita malah diambil. Hasilnya nanti malah ekonomi tidak berputar di sini. Lagipula truk bekas itu kan tidak ada standarisasinya. Boro-boro Euro2, Euro 0 saja belum tentu. Untuk suku cadangnya bagaimana? Itu kan truk capek, nah kalau misalkan mogok di jalan tol bagaimana? Yang ada malah bikin macet," tutup Edy.