KabarOto.com - Tak hanya di Kabupaten Lebak, AMMDes juga sukses dimanfaatkan di daerah lain seperti Jawa Barat dan Riau untuk pengolahan serabut kelapa. Berikutnya, di Kabupaten Tanggamus, Lampung, AMMDes dioptimalkan di kawasan perkebunan pisang yang berorientasi pasar ekspor.
Pilot project di Tanggamus tersebut telah mampu menurunkan 25% kerusakan pisang yang akan diekspor, "Ini tentu membantu untuk meningkatkan penghasilan petani setempat,” ungkap Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika.
Saat gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah, AMMDes juga berfungsi sebagai mesin penjernih air.
“Melalui fungsinya ini, AMMDes mampu melayani kebutuhan air bersih untuk 9 ribu orang dan menjual air minum dalam galon untuk 1.850 kepala keluarga,” imbuhnya.
Reiza Treistanto selaku Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) menyampaikan, proses produksi AMMDes KMWI melibatkan 63 vendor lokal yang 50% merupakan Industri Kecil Menengah (IKM). Selain itu, sebanyak 70% komponen dipenuhi secara lokal.
AMMDes ia nilai memiliki daya jelajah yang tinggi di berbagai medan serta dimensi yang kompak dan bobot ringan. Dengan satu liter solar, AMMDes mampu menempuh jarak 20 km dengan kondisi jalan yang mixed.
Saat ini, KMWI sudah memproduksi ambulance feeder Mark IV dengan berbagai fasilitas medis dan teknis seperti tabung oksigen, boks bayi, sirene, winch, dan lainnya.
KMWI juga melakukan pelatihan operator AMMDes serta pelatihan medis untuk mendukung di lapangan.
“Ambulance feeder Mark IV ini merupakan hasil penyempurnaan dari tahapan monitoring, evaluation, learning, and adaptable (MELA) yang melibatkan dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta spesialis anak,” jelasnya.