Ditolak SPBU Swasta Gara-gara Etanol, Ini Penjelasan Pertamina

KabarOto.com - PT Pertamina Patra Niaga buka suara mengenai isu kandungan etanol (sekitar 3,5%) dalam bahan bakar dasar Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diimpor, setelah sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, termasuk Vivo dan BP-AKR, membatalkan rencana pembelian tersebut.

Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa kandungan etanol dalam BBM adalah hal lumrah, dan merupakan bagian dari upaya global untuk transisi energi yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga : SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kenali Dampak Etanol pada Mesin Kendaraan

Melalui keterangan resminya, Pj. Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menyatakan bahwa kebijakan ini sejalan dengan praktik terbaik yang diterapkan di banyak negara.

“Penggunaan BBM dengan campuran etanol hingga 10% telah menjadi praktik terbaik di banyak negara seperti di Amerika, Brasil, bahkan negara tetangga seperti Thailand. Ini adalah bagian dari upaya mendorong energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus mengurangi pengurangan emisi karbon,” jelas Roberth.

Dalam Rapat Dengar Pendapat di DPR RI, pihak Kemenhub/Pertamina menjelaskan bahwa kandungan etanol hingga jumlah tertentu sangat diperbolehkan oleh regulasi, bahkan mencapai batas 20% (E20). Penolakan oleh SPBU swasta disebabkan oleh spesifikasi internal perusahaan tersebut yang tidak menginginkan adanya etanol.

Baca Juga : Naik, Harga BBM Oktober 2025 Pertamina, Shell dan Vivo

Meskipun terjadi polemik bisnis antar badan usaha, Pertamina Patra Niaga memastikan kepada masyarakat bahwa layanan BBM di seluruh jaringan SPBU Pertamina tetap berjalan normal tanpa kendala pasokan.

“Meski terdapat polemik yang berkembang di tengah masyarakat, Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa layanan BBM tetap berjalan normal tanpa kendala,” tutup Roberth, seraya mengimbau konsumen untuk menghubungi Pertamina Contact Center 135 jika memiliki pertanyaan atau keluhan.